Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Dini HMPV, 398 Warga Binaan dan Petugas Lapas Sukamiskin Cek Kesehatan

Kompas.com - 13/01/2025, 17:39 WIB
Agie Permadi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung mengadakan pemeriksaan kesehatan massal untuk 398 warga binaan dan 99 petugas untuk mendeteksi dini penyebaran human metapneumovirus (HMPV).

Screening kesehatan yang berlangsung di aula lapas ini mencakup pendaftaran, pemeriksaan darah, tekanan darah, EKG, tinggi badan, berat badan, rontgen thorax, dan pemeriksaan fisik.

Kepala Kesatuan Penjagaan Lapas Sukamiskin, Erris Ramdani, menyatakan kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 13-15 Januari 2025, bekerja sama dengan PK3.

"Medical check up (MCU) ini dilakukan oleh seluruh warga binaan dan petugas di Lapas Sukamiskin. Ini adalah langkah antisipasi untuk mendeteksi dini potensi penyebaran HMPV," kata Erris saat ditemui di sela pemeriksaan, Senin (13/1/2025).

Baca juga: Minta Dinkes Tak Remehkan HMPV, DPRD Jakarta: Dulu Covid-19 Juga Disepelekan

Erris menjelaskan bahwa meski belum ditemukan kasus HMPV di Lapas Sukamiskin, langkah preventif ini penting untuk memastikan kesehatan warga binaan dan petugas. "Jika ada yang terdeteksi, kita akan menyiapkan langkah penanganan selanjutnya," tambahnya.

Sejauh ini, beberapa warga binaan melaporkan gejala flu dan batuk. "Situasi seperti ini mungkin terkait flu, batuk, atau pilek biasa," ujarnya.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan ini juga diharapkan menjadi bentuk implementasi program kesehatan yang diusung Presiden Prabowo. Erris berharap kegiatan ini dapat memberikan gambaran langkah-langkah kesehatan yang diperlukan ke depan.

Baca juga: Sudah Ada 79 Kasus HMPV di Jakarta pada Januari 2025

"Melalui deteksi dini ini, kita bisa menentukan langkah apa yang harus diambil agar warga binaan dan lingkungan tetap sehat," ujar dia.

Kepala Lapas Sukamiskin, Wachid Wibowo, menyampaikan apresiasinya kepada para petugas kesehatan yang telah melakukan pemeriksaan terhadap warga binaan dan petugas.

"Semoga kegiatan ini menjadi langkah preventif untuk menjaga kesehatan, khususnya bagi petugas yang dituntut selalu sehat dalam melaksanakan tugas mereka," ujarnya.

Konfirmasi HMPV di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi bahwa HMPV telah lama ada di Indonesia sejak pertama kali diidentifikasi pada 2001. Virus ini menyebar secara global, namun dinilai tidak menyebabkan kejadian luar biasa.

Budi menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik. Ia juga menjelaskan bahwa virus yang sedang ramai diberitakan di China adalah H1N1 atau influenza biasa, bukan HMPV.

"Apakah HMPV ada di Indonesia? Sudah ada dan sudah lama. Kalau dicek sekarang, mungkin banyak yang kena tapi tidak menyebabkan masalah besar," kata Budi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
ASN Bandung Barat Diduga Perkosa 3 Anak Tiri, Korban Trauma Berat
ASN Bandung Barat Diduga Perkosa 3 Anak Tiri, Korban Trauma Berat
Bandung
Kisah Vika, Bocah di Indramayu Idap Pembengkakan Kelenjar hingga Tumor
Kisah Vika, Bocah di Indramayu Idap Pembengkakan Kelenjar hingga Tumor
Bandung
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Bandung
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Bandung
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma 'Baby Boomer', Gen Z dan Milenial Mana?
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma "Baby Boomer", Gen Z dan Milenial Mana?
Bandung
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau