Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bentrok Berdarah di Cianjur: Satu Tewas, Lima Luka, dan 3 Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 11/07/2025, 10:18 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Seorang pemuda ditemukan tewas dengan luka parah di kepala dan jempol tangan kirinya putus di pinggir Jalan Raya Bandung, Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (10/7/2025) pagi.

Korban diduga menjadi sasaran penganiayaan dalam bentrokan antar kelompok pemuda lintas kampung.

Ketua RT 002/008 Desa Kertasari, Deden Kusna, mengungkapkan bahwa sebelum jasad korban ditemukan, sejumlah warga sempat mendengar keributan di jalan yang melibatkan beberapa orang.

"Katanya ada dendam. Awalnya satu orang yang punya masalah, tapi kemudian semua jadi emosi dan saling serang," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Baca juga: Tertinggal saat Bentrokan, Pemuda Cianjur Tewas Dianiaya

Deden menambahkan bahwa warga tidak berani melerai karena sebagian pelaku terlihat membawa senjata tajam. "Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian," ucapnya.

Identitas korban diketahui berinisial AR (27), warga Kampung Pasirsereh, Desa dan Kecamatan Ciranjang, Cianjur.

Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan sejumlah barang bukti, serta menghimpun keterangan dari para saksi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan bahwa insiden berdarah tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara dua kelompok pemuda.

"Masalah bermula dari tudingan salah satu pelaku terhadap korban yang dituduh mencuri ponsel. Korban yang tidak terima kemudian bersama beberapa temannya mendatangi kampung pelaku," jelas Tono di Mapolres Cianjur, Kamis malam.

Menurut Tono, sempat terjadi cekcok yang berujung pada bentrokan fisik dengan senjata tajam.

Bentrokan tersebut menyebabkan lima orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka, sementara korban tertinggal dari kelompoknya dan menjadi sasaran kekerasan.

"Korban dianiaya menggunakan senjata tajam, mengalami luka bacok di kepala dan jempol tangan kirinya putus. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian," ujar Tono.

Kurang dari 24 jam pascakejadian, polisi berhasil meringkus tiga terduga pelaku yang diduga terlibat langsung dalam penganiayaan tersebut.

Ketiganya berinisial SAF, MR, dan SY. "Para pelaku telah kami amankan dan masih dalam pemeriksaan intensif," tambah Tono.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain sebilah golok, dua buah katana, dua batang bambu, dan satu balok kayu yang diduga digunakan untuk menganiaya korban.

Baca juga: Duel Geng Motor Berlatar Dendam di Cianjur, Seorang Pria Tewas Dibacok

 

"Diduga kejadian ini telah direncanakan sebelumnya karena kedua kelompok sempat berjanji bertemu melalui media sosial," ungkapnya.

Hingga kini, polisi masih memburu pelaku lain yang diduga turut terlibat.

Ketiga pelaku yang telah diamankan akan dijerat dengan pasal pembunuhan, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Bandung
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Bandung
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma 'Baby Boomer', Gen Z dan Milenial Mana?
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma "Baby Boomer", Gen Z dan Milenial Mana?
Bandung
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau