Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ramzi kepada Ibu-ibu yang Tunggui Anak SD: Pulang, Urus Rumah

Kompas.com - 15/07/2025, 07:39 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


CIANJUR, KOMPAS.com – Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, berharap kebiasaan orangtua menunggu anak di sekolah, khususnya di jenjang sekolah dasar, mulai dikurangi pada tahun ajaran baru ini.

Menurut Ramzi, orangtua sebaiknya memberikan kepercayaan penuh kepada pihak sekolah dan guru dalam mendidik anak selama berada di lingkungan sekolah.

“Makanya tadi saya bilang ke ibu-ibu, ayo, sehabis ini pulang, urus rumah, jadi ibu rumah tangga seutuhnya. Kalau mau ke sekolah, nanti saja saat menjemput,” ujar Ramzi saat ditemui di SDN Ibu Jenab 2 Cianjur, Senin (14/7/2025).

Ia juga meminta pihak sekolah terus memberikan pemahaman dan pendekatan persuasif kepada orangtua agar tidak menunggu anak di sekolah selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

Baca juga: Wabup Cianjur Ramzi soal Pemerkosa Gadis 16 Tahun: Kelakuan Mereka seperti Binatang!

“Sekarang kan masih masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), jadi masih bisa ditoleransi. Tapi nanti, setelah MPLS, sebaiknya tidak lagi. Lebih baik pulang dan menunggu di rumah saja,” ujar Ramzi.

Ramzi berharap iklim pendidikan dapat kembali pada konsep dasar, yakni orangtua mempercayakan pendidikan anak kepada guru di sekolah.

“Selebihnya, bismillah, percayakan kepada guru dan sekolah. Tidak perlu ditunggui segala,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin, mengatakan pihaknya telah mengimbau seluruh satuan pendidikan untuk menyarankan orangtua tidak menunggu di lingkungan sekolah.

Baca juga: Bolak-balik Cianjur-Jakarta, Wabup Ramzi Ungkap Rahasia Bugar

“Dikhawatirkan kehadiran orangtua bisa mengganggu kegiatan belajar dan konsentrasi anak. Sudah, percayakan saja kepada guru. Saya yakin, guru akan bertanggung jawab dan mendidik anak-anak dengan baik,” tutur Aripin.

Menurutnya, kebiasaan orangtua menunggui anak juga bisa berdampak pada kemandirian anak dan membuat mereka menjadi terlalu bergantung.

“Biarkan anak-anak belajar mandiri dan bersosialisasi dengan teman-teman barunya,” imbuhnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
ASN Bandung Barat Diduga Perkosa 3 Anak Tiri, Korban Trauma Berat
ASN Bandung Barat Diduga Perkosa 3 Anak Tiri, Korban Trauma Berat
Bandung
Kisah Vika, Bocah di Indramayu Idap Pembengkakan Kelenjar hingga Tumor
Kisah Vika, Bocah di Indramayu Idap Pembengkakan Kelenjar hingga Tumor
Bandung
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Bandung
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Bandung
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma 'Baby Boomer', Gen Z dan Milenial Mana?
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma "Baby Boomer", Gen Z dan Milenial Mana?
Bandung
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau