KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara menanggapi isu yang beredar mengenai banyaknya sajian makanan khas daerah dalam resepsi pernikahan putranya, Maulana Akbar Habibie, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, di Pendopo Garut pada Rabu (16/7/2025), adalah kiriman dan berpotensi gratifikasi.
Dalam pernyataan terbuka kepada publik melalui kanal media sosialnya, Dedi menjelaskan bahwa kehadiran aneka makanan khas dari berbagai daerah di Jawa Barat dalam acara tersebut bukanlah hasil kiriman atau sumbangan dari pihak-pihak tertentu, melainkan bentuk penghargaan dan dukungan terhadap kekayaan kuliner daerah.
"Saya sampaikan ya, kalau pada saat resepsi pernikahan anak saya ada makanan khas dari berbagai daerah di seluruh Provinsi Jawa Barat, itu bentuk kecintaan kami terhadap makanan khas Jawa Barat. Tapi itu bukan kiriman, bukan sumbangan. Itu adalah makanan yang kami bayar langsung ke seluruh rumah makan yang ada di seluruh Provinsi Jawa Barat," kata Dedi.
Bahkan, Dedi menyebut bahwa uang pembayaran kuliner khas Jabar itu ditransfer langsung dari nomor rekening saya.
"Itu uangnya malah ditransfer langsung dari nomor rekening saya," ujar Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (10/7/2025).
Dedi mengungkapkan, langkah itu dilakukan sebagai upaya konkret memperkenalkan kekayaan kuliner Jawa Barat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara merata.
"Tujuannya apa? Mengenalkan makanan khas Jawa Barat, juga mendorong ekonomi berkembang secara merata di seluruh Jawa Barat," ujarnya.
Meski nilai pemesanan makanan tersebut tidak terlalu besar, Dedi menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku UMKM kuliner lokal yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
"Memang tidak terlalu besar sih nilai-nilai makanan yang dipesannya, tapi setidaknya kami ikut mendorong agar makanan khas Jawa Barat itu berkembang dengan baik," jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Dedi menyampaikan rasa terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat atas berbagai hal yang sedang dihadapinya dan mengajak untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak berdasar.
Baca juga: Menangis, Anak Dedi Mulyadi dan Istrinya, Wabup Garut Minta Maaf atas Tragedi Pesta Rakyat
"Terima kasih ya atas doanya terhadap berbagai hal yang kami hadapi selama ini. Dan sebagai bahan informasi agar tidak menjadi fitnah atau ada berita yang tidak punya dasar, saya sampaikan penjelasan ini," pungkasnya.
Acara pernikahan tersebut sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial, salah satunya karena tampilnya ragam kuliner tradisional Jawa Barat yang menarik perhatian tamu undangan dan warganet.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini