Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kuliner Khas Jabar di Pernikahan Putranya, Dedi Mulyadi: Bukan Kiriman, Semua Dipesan dan Dibayar

Kompas.com - 20/07/2025, 15:51 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara menanggapi isu yang beredar mengenai banyaknya sajian makanan khas daerah dalam resepsi pernikahan putranya, Maulana Akbar Habibie, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, di Pendopo Garut pada Rabu (16/7/2025), adalah kiriman dan berpotensi gratifikasi.

Dalam pernyataan terbuka kepada publik melalui kanal media sosialnya, Dedi menjelaskan bahwa kehadiran aneka makanan khas dari berbagai daerah di Jawa Barat dalam acara tersebut bukanlah hasil kiriman atau sumbangan dari pihak-pihak tertentu, melainkan bentuk penghargaan dan dukungan terhadap kekayaan kuliner daerah.

"Saya sampaikan ya, kalau pada saat resepsi pernikahan anak saya ada makanan khas dari berbagai daerah di seluruh Provinsi Jawa Barat, itu bentuk kecintaan kami terhadap makanan khas Jawa Barat. Tapi itu bukan kiriman, bukan sumbangan. Itu adalah makanan yang kami bayar langsung ke seluruh rumah makan yang ada di seluruh Provinsi Jawa Barat," kata Dedi.

Baca juga: Insiden di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Warga Terinjak saat Berebut Masuk: Anak Saya Engap karena Asma

Bahkan, Dedi menyebut bahwa uang pembayaran kuliner khas Jabar itu ditransfer langsung dari nomor rekening saya.

"Itu uangnya malah ditransfer langsung dari nomor rekening saya," ujar Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (10/7/2025).

Dedi mengungkapkan, langkah itu dilakukan sebagai upaya konkret memperkenalkan kekayaan kuliner Jawa Barat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara merata.

"Tujuannya apa? Mengenalkan makanan khas Jawa Barat, juga mendorong ekonomi berkembang secara merata di seluruh Jawa Barat," ujarnya.

Meski nilai pemesanan makanan tersebut tidak terlalu besar, Dedi menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku UMKM kuliner lokal yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.

"Memang tidak terlalu besar sih nilai-nilai makanan yang dipesannya, tapi setidaknya kami ikut mendorong agar makanan khas Jawa Barat itu berkembang dengan baik," jelasnya.

Di akhir pernyataannya, Dedi menyampaikan rasa terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat atas berbagai hal yang sedang dihadapinya dan mengajak untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak berdasar.

Baca juga: Menangis, Anak Dedi Mulyadi dan Istrinya, Wabup Garut Minta Maaf atas Tragedi Pesta Rakyat

"Terima kasih ya atas doanya terhadap berbagai hal yang kami hadapi selama ini. Dan sebagai bahan informasi agar tidak menjadi fitnah atau ada berita yang tidak punya dasar, saya sampaikan penjelasan ini," pungkasnya.

Acara pernikahan tersebut sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial, salah satunya karena tampilnya ragam kuliner tradisional Jawa Barat yang menarik perhatian tamu undangan dan warganet.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Bandung
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Bandung
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma 'Baby Boomer', Gen Z dan Milenial Mana?
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma "Baby Boomer", Gen Z dan Milenial Mana?
Bandung
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau