Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Rumah 2 Lantai di Cimahi Ambruk Timbun Dua Lansia

Kompas.com - 11/08/2025, 14:48 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com – Ambruknya rumah tingkat dua di Gang Masjid, RT 01 RW 11, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Senin (11/8/2025), memperlihatkan lemahnya struktur bangunan yang dibangun atau direnovasi tanpa perhitungan teknis memadai.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi dan Dinas Perumahan serta Kawasan Permukiman (DPKP), dua faktor utama memicu runtuhnya bangunan, yakni kegagalan konstruksi dan pelapukan material.

"Dugaannya karena gagal konstruksi dan ada pelapukan. Hasil asesmen, rumah itu direnovasi sekitar 10 tahun lalu," kata Kepala BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, saat dikonfirmasi, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Rumah 2 Lantai di Cimahi Tiba-tiba Ambruk, 2 Lansia Tertimbun Reruntuhan

Kerusakan struktur yang terakumulasi selama bertahun-tahun membuat daya dukung bangunan menurun drastis.

Tidak adanya perawatan rutin pada elemen-elemen vital seperti balok, kolom, dan sambungan juga turut mempercepat kerusakan.

Peristiwa ini terjadi tanpa pengaruh cuaca ekstrem seperti hujan deras atau angin kencang.

Artinya, bangunan roboh karena melemahnya komponen utama, bukan akibat beban tambahan dari luar.

Pemeriksaan lanjutan BPBD dan DPKP memastikan tidak ada risiko ambruk susulan pada bagian bangunan lain.

Baca juga: Sekolah di Cimahi Terendam Banjir Semalaman, Kegiatan Belajar Terpaksa Berganti Bersih-bersih

Namun, kejadian ini menjadi sinyal peringatan bagi warga terkait pentingnya evaluasi berkala rumah bertingkat.

Akibat peristiwa tersebut, dua penghuni rumah, I Mintarsih (82) dan Nanan Fikransyah (65), tertimbun material reruntuhan.

Kondisi lansia keduanya membuat proses evakuasi berlangsung hati-hati dan memakan waktu lebih dari satu jam.

"Kedua korban sudah lansia sehingga proses evakuasi harus hati-hati. Tadi personel gabungan dan warga tidak pakai pemotong tembok karena khawatir kalau ada gerakan takut membahayakan korban," ujar Fitriandy.

Keduanya kini dirawat di RSUD Cibabat setelah mengalami luka akibat tertimpa material bangunan.

Sementara itu, Reval (30), cucu korban, menyebut tanda-tanda kerusakan sudah terlihat sejak beberapa hari lalu.

Kebocoran dan rembesan air, disertai suara berisik di bagian atas rumah, menjadi indikasi awal pelemahan struktur.

"Dalam beberapa hari ini rumah memang sudah bocor, ada kelihatan rembesan. Terakhir saya dengar kayak ada suara berisik saja di atas," ucapnya.

Saat kejadian, Reval sedang mengantar istrinya bekerja.

Ketika kembali, ia mendapati rumah keluarga yang dihuni lima orang itu sudah rata dengan tanah.

"Pas saya pulang lagi rumah tahunya sudah ambruk," katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Kisah Polisi Karawang, Tempurung Kepala Retak Saat Demo dan Kini Naik Pangkat
Bandung
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Siskamling Se-Indonesia Akan Dipermanenkan, Bima Arya Ungkap Arahan Presiden
Bandung
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma 'Baby Boomer', Gen Z dan Milenial Mana?
Kritik Siskamling Kota Bandung, Bima Arya: Jangan cuma "Baby Boomer", Gen Z dan Milenial Mana?
Bandung
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Pesan Wali Kota Farhan ke Menkeu Baru: Pulihkan Rasa Percaya Publik
Bandung
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Benarkah Macan Tutul Kabur dari Lembang Park and Zoo Bisa Bahayakan Pendaki Tangkuban Parahu? Ini Jawaban Ahli
Bandung
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Macan Tutul Lembang Park and Zoo Kabur ke Hutan Tangkuban Parahu, Pendaki Tak Perlu Panik
Bandung
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Babak Baru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: 2 Pelaku Saling Kenal dengan Korban, Ditembak dan Diringkus
Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau