Gempa Kabupaten Bekasi Terasa hingga ke Bogor, Warga Keluar Rumah

BOGOR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut gempa bumi dengan magnitudo 4,9 yang mengguncang Bekasi, Jawa Barat, terasa hampir merata di wilayah Kabupaten Bogor pada Rabu (20/8/2025).

"Terasa (gempa Bekasi). Kayaknya sih gitu ya, kayaknya merata (terasa di Kabupaten Bogor)," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, saat dihubungi Kompas.com.

Meski begitu, kekuatan gempa yang dirasakan oleh warga Kabupaten Bogor cenderung variatif.

Baca juga: Gempa M 4,9 Bekasi Terasa Kencang di Karawang dan Purwakarta, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Jika wilayah berdekatan dengan pusat gempa, seperti di wilayah Timur Kabupaten Bogor, kemungkinan guncangannya terasa lebih kuat.

"Mungkin efeknya ada yang agak kenceng, misalkan di Jonggol agak kenceng, Leuwiliang agak berkurang gitu karena jarak kan," ungkapnya.

Walaupun pusat gempa bukan berada di wilayah Kabupaten Bogor, pihaknya tengah memantau laporan dari seluruh wilayah terkait ada tidaknya dampak dari gempa tersebut.

Baca juga: Gempa Bekasi, Warga Rasakan Dua Kali Getaran

"Iya, lagi minta info dari seluruh Kabupaten Bogor sih, bukan hanya timur. Tapi, sampai saat ini belum ada laporan," tuturnya.

Sementara itu, Karina Susanti (32), warga Dramaga, Kabupaten Bogor, mengaku turut merasakan guncangan gempa tersebut.

Meski dinilainya tidak terlalu kuat, gempa sempat membuatnya terkejut hingga keluar rumah.

"Iya kerasa tadi (gempa), pas lagi belajar sama anak. Gak kenceng banget sih, tapi kerasa. Langsung ke luar rumah, tetangga juga ada yang keluar rumah," ucap Karina.

Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Kabupaten Bekasi, Terasa hingga Jakarta dan Depok

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa terjadi pukul 19.54 WIB dengan pusat gempa berada di darat, sekitar 14 kilometer tengara Kabupaten Bekasi.

"Lokasi gempa berada pada titik koordinat 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 10 kilometer," tulis BMKG melalui akun X resminya, @infoBMKG.

Adapun BMKG mengingatkan bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data bisa saja berubah seiring dengan kelengkapan data yang diperoleh.