Cowok Temperamental Pernahkah kamu bertemu seseorang dengan emosi yang sulit ditebak? Kadang kala dia marah-marah, tapi di lain waktu bisa sangat tenang dan menyenangkan, seolah tak pernah terjadi apa-apa.
Bahkan, perubahan sikapnya dapat berubah drastis dalam waktu yang singkat.
Sifat seperti ini disebut temperamental, yaitu sifat emosional yang mudah berubah dan sering kali sulit dikendalikan.
Perubahan emosi yang cepat dan tidak terduga ini sering membuat orang di sekitarnya bingung.
Menjalin hubungan dengan cowok temperamental bisa menjadi tantangan tersendiri karena membutuhkan kesabaran.
Cowok seperti ini biasanya sulit mengendalikan reaksi emosinya saat merasa terganggu dan tersinggung dengan perkataan orang lain.
Mereka cenderung merespons sesuatu dengan intensitas tinggi, baik itu marah, kesal, atau frustasi.
Lalu, bagaimana ciri-ciri cowok yang memiliki sifat temperamental? Mengenali tanda-tanda ini penting supaya kamu bisa mengantisipasi sikapnya saat menjalin hubungan.
Berikut beberapa ciri cowok temperamental yang wajib kamu tahu.
Cowok yang punya sifat temperamental biasanya menunjukkan tanda-tanda yang cukup jelas jika kamu perhatikan.
Cowok temperamental cenderung mudah tersinggung dan bereaksi berlebihan terhadap hal-hal kecil atau perkataan orang lain yang sebenarnya biasa saja.
Cowok temperamental akan menunjukkan emosinya melalui nada bicara yang cepat meninggi, terutama saat emosi mulai terpancing.
Cowok temperamental sulit mengendalikan amarahnya dan cenderung akan meluapkan emosinya secara tiba-tiba.
Perasaanya bisa berubah-ubah dalam waktu yang singkat tanpa adanya alasan yang jelas, kondisi ini tentu membuat orang-orang di sekitarnya sulit untuk menebak reaksinya.
Cowok temperamental akan merasa diserang atau tidak dihargai saat menerima kritikan, meskipun disampaikan dengan cara yang baik.
Cowok temperamental cenderung sulit tetap tenang saat berdiskusi karena emosinya mudah terbawa suasana dan berubah jadi kekesalan.
Sifat temperamental pada cowok biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, baik dari dalam diri maupun lingkungan sekitar.
Berikut beberapa penyebab umumnya:
Beban pekerjaan, masalah keuangan, tanggung jawab keluarga, hingga tekanan sosial bisa membuat cowok lebih sensitif dan emosi akan mudah meledak.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Pernah mengalami pola asuh yang keras, penuh tekanan, atau tumbuh di lingkungan yang dipenuhi konflik dapat membentuk kebiasaan untuk bereaksi dengan marah.
Pengalaman masa lalu seperti ini sering memengaruhi cara seseorang mengelola emosinya saat dewasa.
Tidak semua orang dibekali keterampilan untuk mengendalikan diri saat sedang tersulut emosi.
Cowok yang tidak terbiasa mengelola perasaannya akan lebih mudah meledak atau bereaksi secara impulsif.
Gangguan seperti stres berat, kecemasan, atau depresi dapat memicu reaksi emosional yang berlebihan.
Kondisi ini membuat cowok mudah sensitif, dan bereaksi secara emosional berlebihan, bahkan terhadap hal-hal kecil.
Berada di lingkungan yang terbiasa menyelesaikan masalah dengan nada tinggi atau kemarahan dapat membentuk perilaku serupa yang akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari.
Menghadapi cowok temperamental memang membutuhkan strategi agar hubungan tetap aman dari drama.
Menjaga nada suara dan ekspresi wajah bisa membantu meredam ketegangan dan situasi yang panas.
Mengajak ngobrol saat emosinya sudah reda dapat membuat pembicaraan lebih produktif.
Kamu perlu menunjukkan sikap tegas jika ucapan atau tindakannya sudah melewati batas.
Memberinya kesempatan untuk mengeluarkan perasaan atau keluh kesahnya sampai selesai akan membuatnya merasa lebih dihargai.
Fokus pada mencari jalan keluar akan lebih efektif daripada memperpanjang argumen.
Menghadapi cowok temperamental memang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil untuk menjaga hubungan tetap baik.
Jika sekarang kamu sedang menjalin hubungan dengan tipe pria seperti ini, penting untuk menjaga komunikasi, bersikap sabar, dan menetapkan batasan yang jelas.
Namun, kamu juga harus tetap menjaga kesehatan mentalmu dan mulai memikirkan masa depan hubunganmu dengan dia, apakah masih layak untuk dipertahankan.
Jangan sampa situasi seperti ini malah merugikan dirimu karena menjalin hubungan yang sehat dimulai dari diri kamu sendiri, bukan hanya dari pasangan.
Kalau kamu mau belajar lebih dalam soal cara menghadapi situasi emosional, termasuk menghadapi pasangan yang tempramental, kamu bisa mulai dengan membaca buku Seni Mengelola Emosi karya In Hyun Jin.
Buku ini tidak hanya membahas cara menghentikan pikiran negatif, tetapi juga membahas tentang emosi serta cara untuk merasakan dan mengendalikannya.
Baca dan dapatkan bukunya segera di Gramedia.com.