Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Pancaroba dan Gaya Hidup Tak Sehat Memicu ISPA, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 16/04/2025, 17:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com – Musim pancaroba kerap menjadi waktu di mana berbagai penyakit infeksi saluran napas menyerang. Salah satu yang paling umum terjadi adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

dr. Rizki Azaria, MMR menjelaskan bahwa ISPA disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan bagian atas maupun bawah. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, namun bisa menjadi lebih serius bila tidak ditangani dengan tepat.

"ISPA bisa muncul meski tidak berinteraksi langsung dengan orang sakit. Penyebabnya bisa karena tubuh dalam kondisi lelah, stres, kurang istirahat, atau pola makan yang buruk, terutama di musim pancaroba," ujar Rizki kepada Kompas.com.

Baca juga: Dari Banjir Jabodetabek, Penting untuk Waspadai Gejala ISPA

Berbeda dengan anggapan umum, ISPA tidak selalu terjadi akibat tertular langsung dari penderita lain. Dalam banyak kasus, kondisi tubuh yang lemah akibat gaya hidup tidak sehat menjadi pintu masuk utama bagi virus.

"Ketika seseorang mengalami kelelahan, stres berkepanjangan, tidur tidak cukup, dan asupan makanan kurang bergizi, daya tahan tubuh menurun. Itu yang menyebabkan virus mudah menyerang," katanya.

Faktor lingkungan seperti cuaca tidak menentu, paparan polusi udara, dan kelembapan tinggi juga dapat memperburuk kondisi, terutama saat pergantian musim.

Baca juga: Tren Jemaah Lansia Meningkat, ISPA akibat Infeksi RSV Jadi Perhatian

Bisa sembuh sendiri, tapi tetap waspada

ISPA umumnya dapat sembuh tanpa pengobatan khusus, terutama jika daya tahan tubuh pasien cukup kuat. Cukup dengan istirahat, minum air putih yang banyak, dan konsumsi makanan bergizi, gejala seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan bisa reda dalam beberapa hari.

Namun, jika gejala tidak membaik dalam waktu lebih dari empat hari, ada kemungkinan infeksi disertai bakteri dan memerlukan antibiotik.

“Segera periksakan diri ke dokter jika ISPA berlangsung lebih dari empat hari. Bisa jadi bukan hanya virus, tapi juga ada infeksi bakteri yang membutuhkan penanganan medis,” ujar Rizki.

Pola hidup sehat sebagai kunci pencegahan

Untuk mencegah ISPA, langkah paling efektif adalah menjaga daya tahan tubuh melalui gaya hidup sehat. Beberapa langkah yang disarankan oleh Rizki antara lain:

  • Cukup tidur dan mengelola stres
  • Menghindari makanan berminyak berlebihan
  • Tidak jajan sembarangan
  • Rutin berolahraga
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen vitamin C jika perlu

Baca juga: Global Boiling Picu ISPA pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Dalam publikasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) disebutkan bahwa mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah dari luar rumah, juga sangat penting dalam mencegah penyebaran virus penyebab ISPA.

Sementara itu, laporan World Health Organization (WHO) menyebut bahwa ISPA masih menjadi salah satu penyebab utama gangguan kesehatan di negara berkembang, terutama karena kebiasaan hidup bersih dan sehat yang belum optimal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau