Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

233 Warga Tangsel Terjangkit DBD, Dinkes Imbau Waspada dan Lakukan 3M Plus

Kompas.com - 17/04/2025, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Kompas.com

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan mencatat sebanyak 233 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di wilayahnya sepanjang periode 1 Januari hingga 12 April 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, mengatakan bahwa Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.

“Kecamatan Pondok Aren ada 49 kasus, kemudian di Kecamatan Ciputat Timur ada 45 kasus, Ciputat 38 kasus, Serpong 35 kasus, Pamulang 34 kasus, Serpong Utara 18 kasus, dan Setu 11 kasus,” ujar Allin, seperti diberitakan oleh Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Baca juga: Viral Pneumonia pada Anak Akibat Obat Nyamuk, Ini Kata Dokter

Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes, kelompok usia 5-14 tahun dan 15-30 tahun menjadi rentang usia yang paling banyak terserang penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Masing-masing kelompok usia tersebut diketahui menyumbang 70 kasus.

Selain itu, Allin menyebut, dari total 233 kasus yang tercatat, pasien laki-laki mendominasi dengan jumlah 133 orang, sedangkan pasien perempuan tercatat sebanyak 100 orang.

Meski angka kasus DBD di Tangsel terbilang cukup tinggi, Allin memastikan jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk secara Alami dan Medis

Di sisi lain, Allin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan aktif melakukan upaya pencegahan DBD di lingkungan masing-masing.

“Berharap masyarakat dapat menggerakkan satu rumah satu jumantik terus dilakukan. Dengan kesadaran dari masyarakat itu, berharap DBD di Tangsel dapat ditekan,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya penerapan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup, mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk sebagai langkah pencegahan untuk memutus rantai penyebaran penyakit tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau