KOMPAS.com - Meskipun diabetes tipe 2 dianggap tidak dapat disembuhkan, tetapi pengendalian penyakit melalui penurunan berat badan dan perubahan gaya hidup lainnya tanpa menggunakan obat-obatan masih mungkin dilakukan.
Pasien diabetes yang berhasil menurunkan berat badan lebih mungkin mencapai remisi, yaitu kondisi di mana gejala penyakitnya hilang dan tidak perlu konsumsi obat lagi.
Mereka yang berhasil turun berat badan juga cenderung bisa mempertahankannya dalam jangka panjang dibandingkan dengan mereka yang bertambah berat badan. Dengan catatan, penurunan berat badan ini dilakukan sekitar waktu diagnosis awal diabetes.
Penelitian di Hongkong menunjukkan, individu yang kehilangan 10 persen atau lebih dari berat badan mereka dalam satu tahun sejak diagnosis, memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk mencapai remisi.
Semakin sedikit berat badan yang hilang pasien pada tahun pertama, semakin kecil kemungkinan untuk mencapai remisi.
Baca juga: Apa Penyebab Orang Bisa Terkena Diabetes? Berikut 6 Daftarnya…
Mencapai remisi merupakan tonggak kesehatan yang penting dalam penyakit diabetes. Ini berarti kadar gula darah terkendali tanpa obat-obatan.
Peneliti menemukan bahwa pasien yang mencapai remisi memiliki risiko kematian 31 persen lebih rendah selama periode tindak lanjut.
Sebuah makalah yang diterbitkan pada tanggal 23 Januari di jurnal PLOS Medicine menemukan bahwa dari kelompok lebih dari 37.000 orang penderita diabetes, hanya 6 persen (2.279 orang) yang mencapai remisi selama periode tindak lanjut rata-rata 8 tahun.
Asosiasi Diabetes Amerika mendefinisikan remisi diabetes tipe 2 sebagai kadar gula darah yang “lebih rendah dari 6,5 persen yang diukur setidaknya tiga bulan setelah” menghentikan penggunaan obat penurun gula darah.
Banyak dari mereka yang mencapai remisi, seiring berjalannya waktu, akan mengalami kenaikan gula darah atau hiperglikemia lagi.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Gula Darah Tinggi? Ini Ulasannya...
“Mempertahankan remisi jangka panjang itu sulit. Di antara mereka yang mencapai remisi, sekitar 20 persen dari mereka kembali mengalami hiperglikemia [gula darah tinggi] setiap tahun," kata kata penulis studi Hongjian Wu, PhD, asisten profesor peneliti di Universitas Cina Hong Kong, kepada Healthline.
Wu mengatakan, temuan ini menggarisbawahi pentingnya manajemen berat badan dini dalam mencapai remisi diabetes serta pentingnya pencegahan diabetes.
"Banyak penelitian serupa telah menunjukkan bahwa remisi diabetes melitus tipe 2 dapat terjadi dengan berbagai strategi yang melibatkan penurunan berat badan karena menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin," kata kata Peminda Cabandugama, MD, juru bicara The Obesity Society, mengomentari studi tersebut.
Ia menambahkan, hasil penelitian itu menunjukan bahwa hanya sedikit orang yang berhasil melakukan remisi melalui penurunan berat badan dan mempertahankannya dalam jangka panjang. Penurunan berat badan pada pasien diabetes juga tidak bisa sembarangan dan perlu dilakukan dalam pengawasan dokter.
Baca juga: Kasus Diabetes Tipe 1 pada Anak Meningkat, Dokter Imbau Waspadai Gejala sejak Dini
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang