Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Saat Kemarau Basah, Hindari Penyakit yang Mengintai

Kompas.com - 12/07/2025, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan cuaca ekstrem pada musim pancaroba atau yang kini dikenal sebagai kemarau basah, memicu meningkatnya risiko penyakit di masyarakat.

Dr. Santi, Health Management Specialist di Corporate HR Kompas Gramedia, mengatakan bahwa daya tahan tubuh secara alami cenderung melemah di musim ini.

“Pada musim pancaroba daya tahan tubuh secara normal akan cenderung sedikit melemah,” kata Santi saat diwawancarai Kompas.com pada Kamis (10/7/2025).

Untuk itu, Santi menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit akibat kemarau basah.

Apa saja tips yang bisa diterapkan? Berikut Santi memberikan tipsnya.

Baca juga: Dokter: Waspada Penyakit Akibat Kemarau Basah

Pola makan sehat dan bergizi lengkap

Untuk menghadapi perubahan cuaca ekstrem, seperti hujan di musim kemarau, Santi mengatakan tidak cukup hanya mengandalkan konsumsi vitamin C, nutrisi yang terkenal bisa meningkatkan imunitas.

Menurut Santi, asupan makanan sehari-hari harus mengandung gizi lengkap dan seimbang.

“Makanan yang baik adalah yang dapat memberikan nutrisi bagi tubuh untuk berfungsi optimal, termasuk dalam menjalankan garda pengaman tubuh alias daya tahan tubuh,” jelasnya.

Santi menyarankan masyarakat mengonsumsi makanan yang memiliki variasi warna alami, karena setiap warna memiliki kandungan fitonutrien, vitamin, mineral, dan antioksidan yang berbeda.

Misalnya tomat, wortel, bayam, terong, pisang, hingga semangka.

“Jangan lupa cukupkan asupan serat, protein, lemak baik, dan probiotik dari makanan sehari-hari,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air minum.

“Minum air yang cukup membantu tubuh menjaga daya tahan tubuh,” ucapnya.

Selain itu, ia mengingatkan untuk menghindari makanan tinggi gula, garam, lemak jahat, termasuk gorengan, karena bisa menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan menyebabkan reaksi peradangan.

Rutin olahraga

Tak hanya soal makanan, Santi mengingatkan pentingnya aktif bergerak, seperti rutin olahraga, saat musim pancaroba untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

“Olahraga minimal dengan intensitas sedang, sekitar 150 menit setiap minggu. Kalau belum terbiasa, mulailah secara bertahap baik waktu maupun intensitasnya,” ujar Santi.

Ia juga menyarankan untuk memilih jenis olahraga yang disukai agar aktivitas ini bisa dilakukan secara konsisten.

Selain itu, bisa olahraga sambil mendengarkan musik, melakukan bersama dengan teman, atau mencoba aktivitas baru agar tetap semangat.

Baca juga: Kemarau Basah Picu Risiko Penyakit, Pakar Ingatkan Jaga Daya Tahan Tubuh

Tidur cukup dan mengelola stres

Santi menekankan bahwa tidur cukup tidak kalah pentingnya dengan pola makan dan olahraga.

Umumnya, kebutuhan tidur orang dewasa adalah 7-9 jam per malam.

“Perhatikan apa yang dirasakan saat bangun tidur. Kalau cukup tidur, kita akan merasa segar dan bersemangat sepanjang hari tanpa bantuan kopi atau minuman berenergi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan untuk memperhatikan kualitas tidur dengan mematikan lampu sebelum tidur, menghindari gawai satu jam sebelum tidur, serta menciptakan suasana kamar yang nyaman dan tenang.

Selain itu, mengelola stres juga berperan penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

“Stres berkepanjangan memicu keluarnya hormon adrenalin dan kortisol yang dapat menurunkan daya tahan tubuh,” kata Santi.

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Menurut Santi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi kunci utama dalam menghadapi kemarau basah.

Kondisi lembab dan adanya genangan air meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah, atau penyakit akibat virus dan bakteri yang tersebar di permukaan benda, udara, dan air.

“Genangan air (hujan/banjir) bisa menjadi media penular penyakit, misalnya ketika genangan air tercemar oleh kotoran dan urine tikus. Cemaran ini bisa menimbulkan penyakit leptospirosis, Hantavirus, Salmonella,” ucapnya.

Santi mengatakan bahwa kebiasaan mencuci tangan yang baik, mandi secara teratur, serta menjaga kebersihan makanan sangat penting untuk mencegah penularan penyakit akibat kemarau basah.

Santi mengingatkan, musim kemarau basah bukan hanya soal perubahan cuaca yang tak menentu, tetapi juga soal tantangan menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Dengan menerapkan pola hidup sehat, masyarakat diharapkan dapat menghadapi musim pancaroba dengan lebih siap, menghindari penyakit akibat kemarau basah.

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.

Baca juga: Konsumsi Vitamin C Bisa Jadi Cara Kuatkan Imun Hadapi Cuaca Ekstrem

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau