KOMPAS.com – Aktris Kelley Mack, yang dikenal lewat perannya sebagai Addy dalam serial populer The Walking Dead, meninggal dunia dalam usia 33 tahun.
Keluarga mengonfirmasi bahwa ia berpulang setelah berjuang melawan glioma sistem saraf pusat, salah satu bentuk kanker otak yang langka dan agresif.
Dalam pernyataan keluarga di situs CaringBridge, disebutkan bahwa Mack “meninggal dengan damai” di kota kelahirannya di Cincinnati, didampingi sang ibu Kristen dan bibinya Karen.
Ia sempat mengungkap diagnosisnya kepada publik pada September 2024, setelah menjalani serangkaian pengobatan intensif.
“Dengan kesedihan yang tak terlukiskan, kami mengumumkan bahwa Kelley telah berpulang. Cahaya terang dan penuh semangat ini telah berpindah ke alam berikutnya, tempat yang kelak akan kita tuju,” tulis pihak keluarga melalui unggahan di Instagram resmi Mack.
Baca juga: Kelley Mack The Walking Dead Meninggal karena Glioma, Kanker Otak Langka yang Mematikan
Glioma merupakan tumor yang terbentuk ketika sel glial, sel pendukung sistem saraf pusat, mengalami pertumbuhan tak terkendali. Glioma umumnya muncul di otak, namun juga bisa tumbuh di sumsum tulang belakang.
Meski jarang menyebar ke bagian tubuh lain, glioma tergolong kanker yang dapat mengancam jiwa karena dapat berkembang cepat dan menyerang area vital otak .
Cleveland Clinic mencatat bahwa glioma merupakan salah satu tumor otak primer yang paling umum.
Namun, jenis dan agresivitasnya sangat bervariasi, tergantung pada asal sel dan tingkat pertumbuhannya.
Baca juga: Berhenti Sejenak Bisa Bantu Otak “Reset”, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Secara umum, glioma dibagi menjadi tiga tipe utama, berdasarkan asal selnya:
Beberapa glioma juga merupakan kombinasi dari berbagai jenis sel, dan digolongkan sebagai mixed glioma.
Gejala glioma tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Umumnya, penderita mengalami:
Sementara penyebab pasti glioma belum sepenuhnya dipahami, para ahli percaya bahwa mutasi genetik dalam DNA sel glial memicu pertumbuhan sel abnormal.
Faktor risiko yang berperan antara lain usia, paparan radiasi, riwayat keluarga, dan kondisi genetik tertentu.
Baca juga: Hari Kanker Paru Sedunia 2025: Seruan Global untuk Kesadaran, Deteksi Dini, dan Akses Setara
Pengobatan glioma sangat bergantung pada tipe, lokasi, ukuran tumor, serta usia dan kondisi kesehatan pasien. Umumnya, pengobatan mencakup kombinasi antara operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Namun, pengobatan glioma kerap menemui kendala. Dilansir dari Cleveland Clinic, operasi pengangkatan tumor tidak selalu memungkinkan, terutama jika tumor berada di area otak yang sulit dijangkau atau terlalu dekat dengan jaringan vital.
Dalam beberapa kasus, dokter hanya bisa mengandalkan kemoterapi dan radiasi sebagai terapi utama .
Disclaimer: Informasi medis dalam artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala serupa, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang