Hindari Minum Antibiotik Berdekatan dengan Ngopi

KOMPAS.com - Bagi banyak orang, kopi sudah jadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari. Namun, sebuah studi baru menemukan bahwa kebiasaan menyeruput kopi terlalu dekat dengan waktu minum obat, khususnya antibiotik tertentu, bisa mengurangi efektivitas obat.

Peneliti internasional yang menganalisis reaksi bakteri Escherichia coli terhadap kafein menemukan bahwa zat ini dapat mengganggu cara bakteri menyerap antibiotik, termasuk siprofloksasin. Akibatnya, dosis obat yang masuk ke dalam sel bakteri jadi lebih sedikit dari seharusnya.

“Kafein memicu serangkaian peristiwa yang akhirnya membuat bakteri lebih sulit menyerap antibiotik,” jelas Ana Rita Brochado, insinyur biologi dari Universitas Tübingen, Jerman seperti dikutip dari ScienceAlert.

Baca juga: Studi: Kafein Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Otak Tetap Aktif di Malam Hari

Efek ini memang baru teruji di laboratorium, dan belum dipastikan seberapa besar dampaknya pada manusia. Namun, temuan ini semakin menegaskan pentingnya memperhatikan jeda waktu antara minum obat dan mengonsumsi minuman berkafein.

Mengapa perlu memberi jeda setelah minum obat?

Saat obat masuk ke tubuh, tubuh butuh waktu untuk menyerap dan mendistribusikan zat aktifnya. Jika langsung bercampur dengan makanan atau minuman tertentu—seperti kopi, teh, atau bahkan susu—efek obat bisa terganggu. Hasilnya, pengobatan mungkin jadi kurang efektif.

Karena itu, banyak dokter menyarankan untuk memberi jarak minimal 1–2 jam antara minum obat dengan konsumsi minuman berkafein.

Aturan ini bukan hanya berlaku pada antibiotik, tetapi juga obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dengan kafein atau makanan tertentu.

Meski penelitian ini masih perlu diperdalam, ada baiknya kita lebih berhati-hati. Jangan anggap remeh interaksi sederhana antara obat dan minuman sehari-hari.

Baca juga: Dampak Penggunaan Obat Antibiotik Berulang pada Anak