Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tipe HPV Menurut Dokter, Low Risk hingga High Risk Pemicu Kanker

Kompas.com - 29/08/2025, 15:17 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat beragam jenis Human papillomavirus (HPV), ada yang masuk kategori low risk dan high risk. Ada yang menimbulkan kutil, tapi ada juga yang diam-diam berkembang menjadi kanker. 

"Ada dua tipe virus HPV yang dua-duanya menjadi penting. Ada lebih dari 200 tipe yang dibagi menjadi low risk type dan high risk type. Low risk type ini akan menjadi kutil anogenital, sedangkan high risk type ini kemudian menjadi kanker atau lesi pra-kanker," jelas Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, ketua satgas imunisasi dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dalam konferensi pers Update Jadwal Kalender Imunisasi Dewasa Revaksinasi HPV di Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025).

Baca juga:

Diperkirakan delapan dari 10 orang akan terpapar HPV sepanjang hidupnya, baik laki-laki maupun perempuan. 

Meski sebagian besar infeksi bisa sembuh sendiri, sebagian lainnya dapat berkembang menjadi penyakit serius, dari kutil kelamin hingga kanker. 

HPV tipe low risk, sebabkan kutil anogenital

Terdapat beragam jenis HPV, dari yang low risk hingga high risk yang memicu kanker. Simak penjelasan dokter. Shutterstock/David A Litman Terdapat beragam jenis HPV, dari yang low risk hingga high risk yang memicu kanker. Simak penjelasan dokter.

Tipe low risk (non-karsinogenik) atau risiko rendah memang tidak menyebabkan kanker, tapi tetap bisa menimbulkan masalah serius.

Tipe ini antara lain HPV 6, HPV 11, HPV 40, HPV 42, HPV 43, dan HPV 44. Gejala yang paling sering muncul adalah kutil anogenital yaitu benjolan kecil di area kelamin atau anus.

"Low risk type ini bisa mulai dari kutil kecil satu per satu, tapi pada orang dengan imunitas rendah, kutil bisa tumbuh banyak hingga menutupi area anus. Kasus seperti ini membutuhkan tindakan pembedahan, tidak cukup hanya dikauter," jelas Sukamto. 

Meski tidak mematikan, kutil anogenital yang mengganggu kualitas hidup pasien, baik secara fisik maupun psikologis. Kondisi ini juga bisa menular melalui kontak seksual, sehingga perlu diwaspadai. 

Baca juga: Warga Jateng Keluhkan Biaya Vaksin HPV Tembus Rp 9 Juta: Harus Mikir-mikir Dulu...

HPV tipe high risk, pemicu kanker

Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, dalam konferensi pers vaksinasi HPV. KOMPAS.com/RAFA AULIA FEBRIANI Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, dalam konferensi pers vaksinasi HPV.

Berbeda dengan tipe risiko rendah, HPV high risk type (onkogenik) bisa menimbulkan kanker.

Beberapa tipe high risk yang berisiko tinggi untuk menyebabkan kanker yakni HPV 16, HPV 18, HPV 31, HPV 33, HPV 35, HPV 39, HPV 45, HPV 51, HPV 52, HPV 56, HPV 58, dan HPV 59. 

"High risk type inilah yang menyebabkan lesi pra-kanker hingga kanker. Kalau kita bicara burden penyakit, kanker serviks adalah bukti nyata bagaimana HPV berkontribusi pada angka kematian perempuan di Indonesia," kata Dr. Sukamto.

Data di Indonesia menunjukkan HPV 52, HPV 16, HPV 18, dan HPV 58 adalah tipe risiko tinggi dengan prevalensi tertinggi berdasarkan hasil pemeriksaan lesi sitologis serviks normal. 

Empat tipe inilah yang paling sering ditemukan pada lesi pra-kanker di Indonesia. 

Selain menyebabkan kanker serviks, tipe high risk juga dapat menyebabkan kanker anus, vagina, vulva, penis, hingga kanker orofaring (tenggorokan). Oleh karena itu, HPV bukan hanya ancaman bagi perempuan, tetapi juga laki-laki. 

Baca juga: Vaksin HPV Nonavalent, Perlindungan Terbaru Cegah Kanker Serviks Menurut Dokter


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau