Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri karena Bantalan Tulang Belakang Bikin Tak Bisa Duduk Lama

Kompas.com - 18/09/2025, 19:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Daftar Isi
Buka

JAKARTA, KOMPAS.com -  Nyeri pinggang adalah ketika area pinggang di bawah tulang iga dan di atas tulang panggul terasa nyeri, pegal, dan membuat kita tidak nyaman.

Ada dua jenis penyebab nyeri pinggang, yakni mekanikal yang berhubungan dengan aktivitas dan perubahan posisi, dan nonmekanikal yang berkaitan dengan infeksi, tumor, dan osteoporosis.

Menurut dr. Andra Hendriarto, Sp.OT(K), dalam penyebab nyeri pinggang jenis mekanikal, ada nyeri pinggang akibat bantalan tulang belakang (hernia nukleus pulposus/HNP).  Kondisi ini terjadi ketika bantalan tulang belakang bergeser atau menonjol, sehingga menekan saraf di sekitarnya.

“Penyebabnya macam-macam, bisa akut dan kronik. Akut misalnya jatuh dari ketinggian seperti orang terpeleset di kamar mandi lalu jatuh dalam posisi duduk,” papar dr.Andra dalam acara media edukasi yang diadakan oleh RS Pondok Indah di Jakarta,  (17/9/2025).

Baca juga: Sering Nyeri Pinggang? Dokter Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Gejala HNP bisa berupa nyeri tajam yang menjalar ke tungkai, kesemutan, hingga rasa lemah pada kaki. Tak jarang, penderita HNP kesulitan duduk terlalu lama, dan justru merasa lebih nyaman saat berdiri atau berbaring.

Duduk terlalu lama, misalnya saat bekerja di depan komputer, menjadi faktor risiko yang sering membuat keluhan ini semakin parah. Kondisi akan semakin parah saat duduk tanpa sandaran.

Dokter spesialis ortopedi konsultan spine di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya, dr. Andra Hendriarto, Sp. OT, (K), saat ditemui di Sinilagi Food & Coffee, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).Kompas.com / Nabilla Ramadhian Dokter spesialis ortopedi konsultan spine di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya, dr. Andra Hendriarto, Sp. OT, (K), saat ditemui di Sinilagi Food & Coffee, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).

Bahkan, pada beberapa orang, duduk sambil menyender pun masih terasa nyerinya.

“Selain itu terkadang kalau batuk dan bersin, tambah berat (nyeri pinggang lebih terasa). Lalu nyeri saat membungkuk, dan bisa disertai nyeri yang menjalar sampai ke kaki,” kata dr.Andra.

Baca juga: Nyeri Pinggang karena Kurang Minum Air Putih, Mungkinkah?

Kapan harus ke dokter?

Meski keluhan nyeri pinggang sangat umum, tapi sebaiknya jangan dianggap remah. Kamu harus ke dokter jika ada tanda bahaya seperti nyeri pinggang yang disertai dengan riwayat jatuh, kecelakaan, atau terbentur, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, dan gejala saraf.

Gejala saraf mencakup adanya kelemahan, kebas, atau kesemutan pada saraf, dan ada tanda-tanda saraf terjepit.

“Kalau usianya sudah lebih dari 50 tahun sebaiknya periksakan, karena secara statistik penyakit-penyakit serius itu adanya setelah usia 45 tahun,” tutur dr.Andra.

Gejala lain adalah jika nyeri pinggang disertai dengan demam, memiliki riwayat penggunaan obat suntik seperti insulin pada pengidap diabetes, dan penggunaan obat suntik pada pasien autoimun. 

Dengan pemeriksaan yang lebih lengkap di praktik dokter, penyebab utama dari nyeri pinggang bisa diketahui sehingga penangannya pun tepat.

Baca juga: Jalan Kaki Lebih Lama Redakan Nyeri Punggung

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau