Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jantung Berdebar-debar Saat Jatuh Cinta, Normal atau Tanda Masalah Kesehatan?

Kompas.com - 26/09/2025, 08:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika sedang jatuh cinta, wajar bagi jantung untuk berdebar-debar saat bertemu dengan orang yang disukai.

Pengalaman ini pernah dialami oleh hampir semua orang. Namun, apakah jantung yang berdebar karena jatuh cinta, merupakan tanda bahwa jantung bermasalah?

“Berdebar ini namanya aritmia. Berdebar itu respons fisiologis tubuh. Ada anjing, berdebar. Suka sama orang yang ditaksir, berdebar,” kata dr. Aditya Agita Sembiring, Sp.JP(K) di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta Barat, Rabu (24/9/2025).

Baca juga: Olahraga Malam Bisa Bantu Jantung Lebih Sehat, Begini Kata Dokter

Jantung berdebar karena hal-hal tersebut sangatlah normal. Jantung yang berdebar sebagai respons fisiologis tubuh terhadap sesuatu, menandakan bahwa jantung berfungsi dengan normal.

Artinya, jantung yang berdebar-debar ketika sedang jatuh cinta, termasuk baik untuk kesehatan jantung, jika denyut nadinya tidak mencapai 170 kali per menit.

Jantung berdebar juga bisa jadi tanda masalah

Tak ada pencetus

Namun, dr. Adit melanjutkan, jantung yang berdebar juga bisa menandakan bahwa ada sesuatu yang salah. Misalnya adalah jantung yang berdebar karena tidak ada pencetusnya.

“Tapi, ada yang patofisiologis, yang enggak normal. Contohnya, dia bengong, enggak ada cewek cantik atau cowok ganteng, enggak lagi dikejar-kejar anjing, enggak diomelin guru, tapi tiba-tiba berdebar,” tutur dia.

Berdebar dengan sangat cepat dan sangat lambat

Selanjutnya adalah jika jantung berdebar dengan sangat cepat, yakni mencapai 170 kali per menit, bahkan sampai 200 kali per menit.

“Ada juga yang lambat banget sampai dipasang alat pacu jantung. Itu ada gangguan irama,” kata dr. Adit.

Normalnya, detak jantung adalah 60 sampai 100 kali per menit. Namun, ini tergantung pada usia, kondisi tubuh, dan situasi yang sedang dihadapi. Detak jantung bisa diketahui dengan mengukur denyut nadi.

Baca juga: Kenali Penyakit Jantung Rematik, Berawal dari Kebersihan yang Terabaikan

“Kalau detak nadinya 130 kali per menit karena ngelihat orang cakep banget, itu karena kepincut (naksir) saja. Tapi kalau sampai 170 kali per menit, 200 kali per menit, itu enggak normal. Langsung ke IGD kalau di atas 170 kali per menit,” ucap dr. Adit.

Cara menghitung detak jantung

Disadur dari situs web resmi jaringan rumah sakit Siloam, Kamis (25/9/2025), detak jantung bisa diketahui dengan mengukur denyut nadi di area pergelangan tangan, bagian dalam siku, salah satu sisi leher, dan punggung kaki.

Untuk menghitung detak jantung di pergelangan tangan, misalnya, caranya adalah sebagai berikut:

  • Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di bagian dalam pergelangan tangan yang berlawanan, tepat di bawah pangkal ibu jari.
  • Hitung denyut nadi selama 30 detik dan kalikan dua untuk mengetahui kecepatan detak jantung. Meskipun, hasil yang lebih maksimal bisa diperoleh dengan menghitung selama semenit penuh.

Cara tersebut juga bisa dilakukan pada salah satu sisi leher dan punggung kaki. Jika ingin lebih mudah, gunakan smart watch yang memiliki fitur untuk mengetahui detak jantung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau