Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Wapres Dilapisi Kaca Anti Peluru, Pemasangan Baru 22 Persen

Kompas.com - 30/05/2025, 14:50 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mencuri perhatian dengan kemajuan proyek-proyek strategisnya.

Salah satu sorotan utama adalah Istana Wakil Presiden (Wapres), kantor Gibran Rakabuming Raka, yang kini telah mencapai progres 43 persen dan dilengkapi dengan kaca antipeluru sebagai fitur keamanan canggih.

Menurut Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, pembangunan Istana Wapres telah menyelesaikan struktur utama dan kini memasuki tahap arsitektural, termasuk pemasangan kaca antipeluru yang telah mencapai 22 persen.

Proyek tahap pertama ini mencakup kantor wapres, kediaman wapres, kantor sekretariat wapres, pendopo, masjid, serta fasilitas pendukung, seperti mes Paspampres, parkir, pos jaga, dan helipad.

Baca juga: China Pimpin Gelombang Investasi di IKN, Meroket Hampir Rp 70 Triliun

Kaca antipeluru menjadi salah satu elemen kunci untuk memastikan keamanan bangunan yang merupakan obyek vital nasional untuk memenuhi standar keamanan ketat.

Selain Istana Wapres, kaca antipeluru juga telah dipasang di Istana Negara yang dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap ancaman fisik, seperti serangan atau bencana.

Kaca antipeluru yang dipasang ini mampu menahan proyektil dari senjata api untuk memastikan keselamatan pejabat negara.

Tak sekadar memenuhi fungsi keamanan, kaca ini dirancang dengan teknologi canggih untuk efisiensi energi dan tampilan elegan, sesuai konsep smart forest city IKN.

"Proyek ini ditargetkan selesai pada Desember 2025," ujar Basuki, Rabu (28/5/2025).

“Huma Betang Umai”, Filosofi Lokal dalam Desain Modern

Dengan nilai proyek Rp 1,45 triliun dan luas lahan 14,8 hektar, Istana Wapres dirancang dengan mengusung konsep “Huma Betang Umai” (Rumah Panjang Ibu) dari budaya Dayak, melambangkan peran pengayom dan keberlanjutan.

Filosofi ini mencerminkan peran ibu sebagai pengayom dan pelindung, sekaligus menghubungkan dengan konsep “Ibu Kota” dan “Ibu Pertiwi”.

Baca juga: Istana Wapres Dilapisi Kaca Anti Peluru, Gibran Berkantor di IKN 2026

Desain ini mengintegrasikan elemen tropis kontemporer, hemat energi, dan material alami, seperti atap energi surya dan lanskap hijau untuk mendukung konsep carbon negative.

Kemudian, dinding dilapisi kayu ukiran karya seniman Jawa dan Bali, anyaman pisang, marmer, dan granit, serupa dengan desain Istana Negara.

Konsep ini menjadikan Istana Wapres tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga simbol keberagaman dan keberlanjutan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau