NUSANTARA, KOMPAS.com - Sebuah gebrakan penting tengah bergulir di Sepaku, wilayah yang menjadi jantung Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berdasarkan wawancara eksklusif Kompas.com dengan Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN Thomas Umbu Pati, penataan kawasan Sepaku telah resmi dimulai.
Namun, berbeda dengan kekhawatiran banyak pihak, langkah ini diklaim bukan merupakan penggusuran, melainkan sebuah upaya humanis untuk menata wilayah demi keamanan, estetika, dan ketertiban bersama.
"Tak satu pun warga yang kami gusur dalam penataan Kawasan Sepaku ini," tegas Thomas.
Baca juga: Gibran Inginkan Pohon Beringin Ada di Istana Wapres IKN
Kabar ini tentu menjadi angin segar di tengah berbagai spekulasi mengenai dampak pembangunan IKN terhadap masyarakat sekitar.
Thomas menjelaskan secara detail mengenai langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dengan fokus utama pada Garis Sempadan Jalan (GSJ) dan Garis Sempadan Bangunan (GSB).
Proses ini telah melalui kesepakatan bersama dengan masyarakat di tujuh desa dan satu kelurahan di Kecamatan Sepaku.
Bahkan, Thomas mengeklaim, masyarakat menunjukkan dukungan yang luar biasa dengan mengikhlaskan lahan mereka seluas 5 meter di luar Right of Way (RoW) jalan.
Lahan tersebut akan tetap menjadi milik masyarakat, namun tidak diperbolehkan untuk dibangun demi menjaga keselamatan, estetika, dan keteraturan wilayah ke depan.
"Masyarakat sangat mendukung bagaimana kami mengatur GSJ dan GSB. Dan masyarakat ikhlaskan lahan milik mereka 5 meter di luar daripada ROW itu. Meski itu tetap tanah mereka, tetapi tidak boleh dibangun," tutur Thomas.
Selain itu, Otorita IKN juga menyoroti banyaknya bangunan baru, terutama bangunan kayu, di sekitar Bypass Sepaku.
Thomas menegaskan bahwa tujuan penataan bukanlah membongkar bangunan-bangunan tersebut secara paksa.
Otorita IKN menghargai usaha ekonomi masyarakat dan memilih pendekatan persuasif untuk meminta pemilik bangunan memundurkan bangunannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca juga: Istana Wapres Dilapisi Kaca Anti Peluru, Gibran Berkantor di IKN 2026
Respon masyarakat disebut Thomas, sangat positif dan bersedia bekerja sama.
"Kami minta sama-sama kita tertibkan kita tata dan kami minta mereka mundur sesuai dengan kesempatannya dan mereka bersedia," jelasnya.