Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesimis Kualitas Udara Jakarta Membaik, Menteri LH Ungkap Sumber Masalahnya

Kompas.com - 30/08/2025, 11:03 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Jakarta, Kompas.com - Menteri Lingkungan Hidup (LH) /Kepala Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menganggap, sumber utama polusi udara di Jakarta berasal dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).

Menurut Hanif, sebesar 90 persen BBM di Indonesia mengandung sulfur di atas 1.500 parts per million (ppm) atau jauh di atas standar kualitas emisi kendaraan di Eropa yang hanya mengizinkan maksimal 50 ppm.

Ia pesimis kualitas udara di Jakarta bisa membaik. Apalagi, perbaikan kualitas udara di Jakarta membutuhkan upaya yang hampir mustahil untuk dilaksanakan, mengingat berkaitan dengan penggunaan BBM.

"Udara yang tidak sehat di Jakarta, sudahlah, kita renungkan saja. Melaksanakannya hampir-hampir tidak mungkin kita memperbaiki kualitas udara sehat di Jakarta, kecuali kita mampu berkeringat, kita siap berkeringat untuk itu," ujar Hanif di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Menteri LH Keluhkan Minimnya SDM untuk Awasi Dampak Lingkungan, Cuma 1.100 se-Indonesia

Hanya segelintir jenis BBM di Inddonesia yang mengandung sulfur di bawah 1.000 ppm. Di antaranya, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, serta RON 95, yang tersedia secara terbatas di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

Ia mengkritik kualitas BBM di Indonesia yang sebagian besar memiliki kandungan sulfur tinggi. Padahal, kontribusi polusi udara dari BBM mencapai 32 persen sampai 57 persen terhadap buruknya kualitas udara di Jakarta.

"(Itu) tergantung dari kegiatan massanya. Ini kita sudah berkali-kali menuntut keberanian kita untuk kemudian mengubah BBM yang tinggi sulfur, menjadi BBM yang rendah sulfur. Yang tentu saja ada subsidi yang sangat besar," tutur Hanif.

Ia menilai, banyaknya subsidi yang digelontorkan untuk BBM dengan kandungan sulfur tinggi juga menghambat transisi menuju energi terbarukan.

"Tapi sebenarnya, kalau kita mau serius jujur, nanti juga berimplikasi pada energi terbarukan kita. Kenapa energi terbarukan itu enggak jalan-jalan. Karena banyaknya subsidi yang kami berikan untuk BBM yang kemudian tidak ramah lingkungan. Padahal, uang itu bisa kita gunakan untuk membangun energi terbarukan," ucapnya.

Di sisi lain, polusi udara di Jakarta juga disebabkan kegiatan industri di Jabodetabek. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup, terdapat 6.800 cerobong asap yang resmi terdata. Dari 114 kawasan industri di Jabodetabek, sebanyak 48 di antaranya ditertibkan terkait kelayakan cerobong asap dalam memproses pembakaran ke udara.

"(Ini) belum yang tidak resmi yang didirikan kami tutup di Cikarang. Artinya, tidak mudah kami menyelesaikannya, tetapi kami wajib mencobanya," ujar Hanif.

Baca juga: Menteri LH: Banyak Produsen AMDK Pakai Air Tanah, Konservasi Cuma Mantra

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau