Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
DEPOK, KOMPAS.com - Tak sedikit orangtua yang mengandalkan jasa babysitter atau nanny (pengasuh) untuk membantu mengurus anak, terutama saat mereka harus bekerja seharian.
Namun, apakah hal ini bisa berdampak pada kedekatan anak dengan orangtuanya? Bagaimana jika anak lebih dekat dengan babysitter dibanding orangtuanya?
Baca juga:
Psikolog, Luh Surini Yulia Savitri, S.Psi., M.Psi, mengatakan, kehadiran babysitter dalam pengasuhan anak bukanlah hal yang keliru, selama orangtua tetap mengambil peran utama dalam membangun relasi emosional dengan anak.
"Babysitter ini kan dipilih oleh orangtua untuk membantu mereka dalam mengurus anaknya pada saat mereka tidak ada," kata psikolog yang akrab disapa Vivi ini dalam acara Bakul Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia bertema "Sehari Happy, Tanpa HP" edisi Hari Anak Nasional, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/7/2025).
Kehadiran pengasuh sah-sah saja, tapi orangtua tetap harus membangun ikatan emosional dengan anak. Ini penjelasan psikolog.Namun, Vivi mengingatkan bahwa masalah muncul jika orangtua sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab pengasuhan kepada babysitter, tanpa lagi meluangkan waktu untuk membangun relasi berkualitas dengan anak.
"Kalau orangtuanya datang ke rumah pun mereka tidak berinteraksi dengan anak-anaknya, artinya secara logika, pasti anaknya akan lebih dekat sama babysitter-nya. Udah pasti," tutur Vivi.
Kedekatan emosional anak dengan figur pengasuh yang lebih sering hadir dalam kesehariannya bukan hanya perkara kenyamanan semata, tetapi juga berkaitan dengan kebutuhan anak akan rasa aman dan kelekatan.
"Anak itu membutuhkan rasa aman dan nyaman, apalagi di lima tahun pertama. Orang yang terdekat dari dia itulah yang memberikan rasa aman dan nyaman. Siapa yang akan menjadi orang terdekatnya, itu pilihan dari orangtua," jelas Vivi.
Baca juga: