KOMPAS.com — Perjalanan menggunakan transportasi umum seperti KRL kerap menjadi rutinitas banyak orang, terutama di kawasan Jabodetabek.
Namun, kondisi berdesakan, bau badan orang lain, hingga keterlambatan jadwal tak jarang memicu stres dan membuat suasana hati memburuk. Ditambah, dengan cuaca tak menentu yang membuat para pejalan kaki kehujanan hingga kepanasan di jalan.
Psikiater dr. Hilda Marsela, Sp.KJ, menjelaskan bahwa situasi padat seperti di KRL bisa memicu reaksi fisiologis dan emosional yang mirip dengan respons stres.
Tubuh merespons keramaian dan tekanan sebagai bentuk ancaman kecil, sehingga hormon stres seperti kortisol dan adrenalin meningkat.
Akibatnya, seseorang lebih mudah merasa gelisah, lelah, atau bad mood.
Baca juga: Cuaca Tak Menentu Bisa Pengaruhi Mood, Ini Penjelasan Psikiater
Menurut dr. Hilda, kunci utama agar tidak larut dalam suasana tidak nyaman adalah berfokus pada hal yang bisa dikendalikan.
Misalnya, mengatur posisi tubuh agar tetap nyaman, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membaca sesuatu yang ringan di ponsel.
Dengan begitu, perhatian otak teralihkan dari sumber stres eksternal menuju hal-hal yang memberi rasa kontrol.
Ini membantu menurunkan aktivitas sistem saraf simpatik yang memicu ketegangan.
Baca juga: Pagi Panas, Sore Hujan? Ini Tips Menjaga Mood Tetap Stabil Menurut Psikiater
Relaksasi bukan sekadar cara menenangkan diri. Psikiater menjelaskan, teknik sederhana ini bisa bantu menurunkan stres.Berdesakan di KRL memang tidak bisa dihindari, tetapi tubuh bisa dilatih untuk tetap tenang melalui teknik relaksasi pernapasan.
Salah satunya adalah teknik 3-3-5: tarik napas tiga detik, tahan tiga detik, lalu hembuskan perlahan selama lima detik.
Latihan ini membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang berperan menenangkan tubuh.
“Tidak ada durasi yang baku, yang penting hembusan napas lebih panjang daripada tarikan napas,” ujar dr. Hilda kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Selain itu, menjaga tubuh tetap rileks juga bisa dilakukan dengan menggenggam tangan perlahan, meregangkan bahu, atau sekadar menurunkan posisi bahu saat merasa tegang.
Gerakan sederhana tersebut memberi sinyal pada otak bahwa tubuh dalam keadaan aman, sehingga rasa cemas pun berkurang.
Baca juga: Agar Mood Stabil, Ini Cara Jaga Kesehatan Mental Saat Cuaca Panas Menurut Psikiater