KOMPAS.com – Cuaca yang berubah-ubah belakangan ini tak jarang membuat tubuh terasa tidak nyaman, bahkan bisa memengaruhi suasana hati.
Pagi terasa terik, siang menjelang sore tiba-tiba hujan deras.
Tak sedikit orang yang merasa lesu hingga kehilangan semangat.
Menurut dr. Hilda Marsela, Sp.KJ, psikiater dari RS Dr. Soeharto Heerdjan, perubahan cuaca yang ekstrem memang dapat memengaruhi keseimbangan fisik dan psikologis seseorang.
Hal ini terjadi karena tubuh harus terus menyesuaikan diri terhadap perubahan suhu, intensitas cahaya, serta ritme aktivitas harian.
“Tubuh manusia memiliki jam biologis yang mengatur ritme tidur, energi, dan suasana hati. Saat cuaca berubah drastis, sistem tersebut bisa terganggu, sehingga mood ikut tidak stabil,” jelas dr. Hilda saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, baru-baru ini.
Baca juga: Kenapa Cuaca Hujan Sering Bikin Ngantuk? Ini Penjelasan Psikiater
Saat cuaca panas, tubuh cenderung kehilangan cairan lebih cepat.
Kekurangan cairan dan paparan panas berlebih dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang membuat seseorang merasa cepat lelah dan mudah tersinggung.
Sebaliknya, ketika hujan dan langit mendung, paparan sinar matahari berkurang.
Akibatnya, produksi serotonin, hormon yang berperan dalam menjaga suasana hati, menurun.
Inilah yang menyebabkan sebagian orang merasa murung atau tidak bersemangat saat cuaca dingin dan gelap.
Selain itu, perubahan cuaca juga dapat memicu gangguan tidur karena ritme sirkadian tubuh ikut bergeser.
“Begitu pola tidur terganggu, maka konsentrasi dan emosi pun menjadi tidak seimbang,” kata dr. Hilda.
Baca juga: Kenapa Cuaca Panas Bikin Cepat Emosi? Ini Penjelasan Psikiater
Untuk menjaga mood tetap stabil, dr. Hilda menyarankan agar seseorang tetap memiliki rutinitas harian yang konsisten, termasuk waktu tidur dan makan yang teratur.
Tubuh yang memiliki ritme aktivitas jelas akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan cuaca.