Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
Meski riwayat kejang bisa diturunkan secara genetik, dr. Rizky menekankan, kondisi tersebut masih bisa diantisipasi agar tidak berkembang menjadi lebih berat.
“Riwayat kejang tersebut bisa diturunkan ke anak secara genetik, tapi kondisi ini bisa dihindari agar kondisi kejangnya tidak semakin parah,” terangnya.
Salah satu langkah pencegahan paling penting adalah mengontrol suhu tubuh anak ketika mengalami demam.
Anak dengan riwayat keluarga kejang demam memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa bila suhu tubuhnya meningkat tajam.
“Orangtua yang punya riwayat kejang ketika kecil harus waspada, karena sangat mungkin anaknya mengalami kejang ketika demam. Pastikan suhu demam anak tidak terlalu tinggi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya penanganan cepat ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda demam.
“Ketika mulai terdeteksi demam dengan suhu tubuh sekitar 37,5, orangtua harus langsung kasih obat penurunan panas,” katanya.
Baca juga:
Lebih lanjut, ia mengingatkan, kewaspadaan orangtua menjadi kunci utama dalam mencegah kejang demam pada anak.
Selain memberikan obat penurun panas sejak dini, anak juga perlu dijaga agar tidak kekurangan cairan dan tetap dalam kondisi nyaman.
Apabila anak pernah mengalami kejang sebelumnya, disarankan agar orangtua selalu menyiapkan obat penurun panas di rumah dan segera berkonsultasi ke dokter bila demam tidak kunjung turun.
Kejang pada anak yang berlangsung lebih dari tiga menit atau terjadi berulang kali perlu segera mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat untuk mencegah komplikasi.
Dengan pemahaman yang tepat, orangtua bisa membantu mengurangi risiko kejang berulang serta menjaga tumbuh kembang anak tetap optimal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang