Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Journaling untuk Gen Z Menurut Psikolog, Tak Cuma Redakan Stres

Kompas.com - 31/10/2025, 21:35 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam manfaat journaling untuk Gen Z (Generasi Z). Meski sepintas kegiatan ini terlihat hanya menulis, tapi sebenarnya bisa jadi sarana refleksi dan pengelolaan emosi. 

Menurut Psikolog Klinis, Sarah Dian A, S.Psi., M.Psi., journaling bisa menjadi langkah sederhana yang efektif untuk menjaga kesehatan mental, terutama pada era serba cepat seperti sekarang.

Baca juga:

Journaling sebenarnya bisa buat mengurangi beban pikiran kita. Yang biasanya numpuk kayak di era serba cepat gitu, kita harus ini, harus itu. Nah, itu bisa dibantu dengan journaling,” ujar Sarah dalam kegiatan Journaling Class: Every Side Has Its Light, bagian dari acara Light+ by Wardah - Skin Comfort First, Heavy on Results, di Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

Ia melanjutkan, journaling membantu mengurai emosi yang ada, misalnya karena punya perasaan yang tertumpuk atau emosi negatif. Sebenarnya kamu marah, tapi tak ada waktu untuk mengurai emosi.

Simak apa saja manfaat journaling untuk anak muda menurut Sarah selengkapnya. 

Manfaat journaling untuk Gen Z

1. Membantu mengenal diri lebih dalam

Psikolog Klinis, Sarah Dian A, S.Psi., M.Psi. dalam kegiatan Journaling Class: Every Side Has Its Light yang menjadi bagian dari acara Light+ by Wardah - Skin Comfort First, Heavy on Results, di Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).Aliyah Shifa Rifai/KOMPAS.com Psikolog Klinis, Sarah Dian A, S.Psi., M.Psi. dalam kegiatan Journaling Class: Every Side Has Its Light yang menjadi bagian dari acara Light+ by Wardah - Skin Comfort First, Heavy on Results, di Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

Sarah mengatakan, manfaat journaling tidak hanya sebatas untuk membantu mengurai pikiran, tapi juga membantu seseorang untuk mengenal dirinya sendiri lebih dalam.

“Manfaatnya membantu mengenal diri lebih dalam. Terus mengubah cara berbicara pada diri sendiri. Belajar mencintai diri tanpa syarat dan membuat jeda pada diri sendiri. Yang dirawat bukan cuma luar aja ya, tapi diri yang di bagian dalamnya juga,” jelas dia.

Baca juga:

2. Mengurangi stres, kecemasan, dan membantu proses pemulihan diri

Journaling juga bisa menjadi alat bantu untuk memulihkan diri dari pengalaman traumatis atau situasi negatif yang pernah terjadi pada masa lalu.

Dengan journaling, seseorang belajar menyalurkan perasaan tanpa harus memendamnya.

“Lanjut mengurangi gejala stres, kecemasan, dan depresi. Terus membantu proses trauma atau pengalaman negatif. Meningkatkan kemampuan problem solving (menyelesaikan masalah) juga,” kata Sarah.

3. Menumbuhkan rasa syukur dan meningkatkan kepercayaan diri

Apa saja manfaat journaling untuk Gen Z menurut psikolog? Perannya tidak hanya membantu mengurangi emosi, tapi juga aspek lain dalam hidup. Dok. Unsplash/Gabrielle Henderson Apa saja manfaat journaling untuk Gen Z menurut psikolog? Perannya tidak hanya membantu mengurangi emosi, tapi juga aspek lain dalam hidup.

Journaling juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan rasa syukur dalam diri seseorang.

Dengan menulis hal-hal kecil yang disyukuri setiap hari, seseorang bisa menumbuhkan pola pikir positif dan memperkuat harga dirinya.

“Terus menumbuhkan rasa syukur nih, jadi ada gratitude journaling juga. Lalu meningkatkan self esteem dan kepercayaan diri. Mungkin ketika kita lagi overwhelmed (kewalahan), merasanya capek banget, jadi memandang diri rendah. Dengan journaling, kita bisa cari tahu, apa sih yang bikin kita berharga,” terang Sarah.

“Untuk manfaat interpersonalnya, ini membantu memahami perasaan sendiri. Jadi bisa bilang ke orang lain, ‘Aku lagi enggak mood ya, bentar ya, boleh tinggalin aku sendirian,’ atau meningkatkan empati dan membangun relasi sehat sama orang,” sambungnya.

Baca juga:

Tak ada waktu khusus, yang penting jujur pada diri sendiri

Sarah menilai, bagi Gen Z yang hidup di tengah tekanan produktivitas dan derasnya arus media sosial, journaling bisa menjadi bentuk self care sederhana yang bermakna.

Kegiatan ini memberi kesempatan untuk berhenti sejenak, memproses emosi, dan kembali menemukan keseimbangan antara pikiran dan perasaan.

“Jadi misalnya emosinya siang, nanti journaling-nya bisa malam, enggak apa-apa. Enggak ada waktu tertentu untuk journaling,” ucapnya.

Bagi Sarah, kunci dari journaling bukan pada waktu atau bentuk tulisan, melainkan pada niat untuk menerima apa yang terjadi pada diri sendiri.

“Yang penting journaling dilakukan ketika kita merasa butuh ruang untuk mengurai perasaan, bukan karena paksaan atau rutinitas yang kaku,” jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
Parenting
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Wellness
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
Wellness
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau