KOMPAS.com - Bagi umat muslim, umrah menjadi salah satu perjalanan spiritual. Umumnya, perjalanan umrah dilakukan dengan bantuan biro travel, agar lebih praktis dan aman.
Namun, Nabilla Tashandra atau yang akrab disapa Tasha, justru memilih perjalanan umrah mandiri.
Perempuan berusia 32 tahun itu memutuskan untuk berangkat umrah tanpa ikut agen perjalanan, mengurus seluruh keperluan sendiri mulai dari tiket hingga itinerary (rencana perjalanan), meski ia mengaku sempat merasa khawatir.
“Sebenarnya bukan ragu sih ya, tapi lebih ke karena pertama kali jadi khawatir aja. Karena kan aku mandiri ya, sendiri gitu, semuanya diurus kayak traveling sendiri,” ujar Tasha kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Umrah Mandiri
Perjalanan umrah mandiri dijalaninya pada November 2024, bersama dua temannya. Tasha mengungkap, ide untuk umrah mandiri muncul di awal tahun 2024.
"Awal tahun 2024. Terus aku cek-cek dulu di Google gimana caranya, bisa atau enggak sih kalau perginya sendiri," katanya.
"Terus masih di awal tahun juga aku ngobrol sama temanku, dan ternyata dia mau jalan juga. Akhirnya berkumpul bertiga, dan baru niat pesan pesawat itu bulan Maret," lanjut Tasha.
Bukan sekadar niat, Tasha mulai bergerak mempersiapkan segala hal, mulai dari riset biaya, mencari rute penerbangan termurah, hingga menyusun jadwal ibadah dan perjalanan. Semua diatur sendiri, tanpa panduan dari pihak travel.
Dibutuhkan waktu delapan bulan sejak awal persiapan hingga akhirnya berangkat umrah mandiri.
Nabilla Tashandra ketika transit di Muscat, sebelum ke Jeddah, tepatnya di Oman.Menurut Tasha, riset adalah kunci utama sebelum memutuskan untuk berangkat umrah mandiri.
Ia mengingatkan agar calon jemaah tidak asal nekat, tapi benar-benar memahami kebutuhan dan kesiapan diri.
Baca juga: Pemerintah Diminta Buat Panduan Umrah Mandiri, Agar Tetap Sesuai Syariat
“Umrah mandiri bukan buat semua orang. Jadi riset dulu, apakah kira-kira kita sanggup ngurus semuanya sendiri. Setelah itu, riset juga kebutuhannya apa saja dan budget-nya berapa,” jelasnya.
Untuk urusan visa, Tasha saat itu dibantu oleh seorang warga lokal di Arab Saudi yang memang biasa membantu WNI (Warga Negara Indonesia) menjalankan umrah. Warga Arab tersebut ditemukan oleh salah satu temannya yang ikut berangkat bersamanya.
Selain menyiapkan dokumen dan tiket pesawat, Tasha bersama kedua temannya juga menyiapkan rencana perjalanan dengan sangat rinci.