Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipu Daya "Love Scamming" di Jakpus, 20 Pelaku Jerat Korban lewat Aplikasi Kencan

Kompas.com - 29/01/2025, 07:04 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan investasi bodong bermodus love scamming di Jakarta Pusat terungkap. 

Dari hasil penyelidikan polisi, sebanyak 20 orang terlibat penipuan tersebut, terdiri dari 16 laki-laki dan empat perempuan.

20 pelaku itu berinisial INB (42), AKP (28), MAM (28), MAAN (27), RN (27), APW (28), ES (27), SAAH (24), RW (28), FR (25), AZ (23), SR (28), BKL (39), MYK (24), AR (31), AR (31), DH (19), ANG (18), HJZ (22), NS (15), dan MR (26).

Para pelaku ditangkap polisi di sebuah apartemen di Jakarta Pusat.

"Setelah kita melakukan patroli siber, kita telusuri, kemudian anggota kita melakukan penyelidikan, ternyata pelaku dapat kita deteksi di Apartemen Batavia, Karet Tengsin, Tanah Abang," ucap Kapolsek Gambir Kompol Rezeki R Respati di kantornya, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Siasat Licik Love Scamming di Jakpus, Pelaku Gunakan Foto Palsu di Aplikasi Kencan

Peran pelaku

Ke-20 pelaku love scamming itu memiliki peran masing-masing. Tiga di antaranya berperan sebagai pemimpin atau leader, sedangkan 17 orang sebagai operator.

Leader bertugas mengawasi kerja para operator. Sementara para operator bertugas mencari dan memikat hati korban.

Pakai aplikasi kencan

Para operator tersebut mencari dan mendekati korban melalui aplikasi kencan. Pelaku menggunakan akun dan foto profil palsu untuk berkenalan dengan korban di aplikasi kencan itu.

Namun, sebelum melakukan pendekatan, para operator sudah melakukan riset terhadap korban yang disasar.

Baca juga: Polisi Buru WN China Otak Investasi Bodong Bermodus Love Scamming di Jakpus

"Mereka mencari korban menengah ke atas seperti lawyer, doktor, dan lain sebagainya," tutur Respati.

Jika dirasa sudah tepat sasaran, pelaku akan membuka obrolan dengan korban di aplikasi kencan tersebut. 

Masa pendekatan yang dilakukan para operator lewat aplikasi kencan berlangsung selama 5-15 hari. Selanjutnya, pelaku akan mengajak korban komunikasi melalui WhatsApp. 

Investasi bodong

Jika merasa sudah semakin dekat dan memiliki chemistry, para pelaku akan membujuk korban melakukan investasi di aplikasi WISH.

"Kemudian yang perlu saya sampaikan, dalam investasi ini mereka seolah-olah order barang. Mereka (korban) sebagai dropshipper," jelas Respati.

Barang yang ditawarkan pelaku untuk berinvestasi beragam, seperti aneka kosmetik. Pelaku pun menjanjikan keuntungan 10-25 persen dari modal yang diinvestasikan korban.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau