JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, terdapat luka di bagian kepala mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko yang ditemukan tewas di kampusnya.
"Tapi dari foto-foto yang beredar itu kan kita bisa melihat ya, ada organ salah satu organnya yang terluka. Kan sudah beredar itu, kan di bagian kepala ada," ujar Nicolas di UKI, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (7/3/2025).
Namun, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab luka di kepala mahasiswa UKI itu.
Baca juga: Sebelum Tewas, Mahasiswa UKI Diduga Sempat Pesta Miras di Kampusnya
"Nah itu yang kita harus analisis, terlukanya itu karena apa. Kita harus mengumpulkan barang bukti yang lebih terfokus lagi untuk bisa melihat luka itu yang menyebabkan lukanya dia itu karena apa," kata Nicolas.
Selain itu, polisi juga belum bisa memastikan kebenaran soal Kenzha tewas usai dikeroyok.
"Sampai saat ini kami belum bisa menyimpulkan. Apakah itu kroyok, satu lawan satu, atau karena kecelakaan, yang pasti kami masih dalam scientific investigation," ucap Nicolas.
Polisi juga sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Mengumpulkan barang bukti berupa bekas botol minuman, patahan pagar, juga batu. Kita sudah melakukan olah TKP, kita juga sudah melakukan otopsi dan yang terakhir kita sedang melakukan pemeriksaan organ dalam terkait di laboratorium forensik," ungkap Nicolas.
Baca juga: Mahasiswa UKI Tewas di Halaman Kampus, Sempat Cekcok dan Dilerai Satpam
Sebelumnya, Kenzha Ezra Walewangko dilaporkan tewas di UKI pada Selasa (4/3/2025). Dia diduga tewas akibat pengeroyokan yang terjadi di area kampus.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan informasi peristiwa tersebut.
“Sudah (ada laporan mahasiswa tewas diduga dikeroyok),” kata Nicolas saat dikonfirmasi pada Kamis (6/3/2025).
Namun, dia belum bisa memberikan penjelasan perinci mengenai kronologi kematian korban.
Baca juga: UKI Siap Bekerja Sama dengan Polisi Usut Kematian Mahasiswanya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini