Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Jadi Sasaran, Warga Tak Berani Tegur Pencuri Pagar Pembatas Rel Dekat JIS

Kompas.com - 11/07/2025, 15:07 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga mengaku tak berani menegur para pencuri pagar pembatas rel di dekat Jakarta International Stadium (JIS) hingga Stasiun Ancol, Jakarta Utara, karena takut menjadi sasaran.

"Ya, udah biasa (ada pencurian pagar pembatas rel), urusan dia (si pencuri). Masalahnya, kalau kita ikut campur takut kena, saya sih enggak mau tahu," ucap salah satu warga bernama Yuyun (56) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat (11/7/2025).

Yuyun mengaku enggan menegur para pencuri pagar besi karena khawatir warungnya jadi sasaran pencurian.

Baca juga: Pagar Pembatas Rel Kereta di Dekat JIS Raib Dicuri

Sebab, bangunan warungnya yang terbuat dari kayu menempel di pagar pembatas tersebut.

"Itu pernah bulan puasa, kondisi enggak macet ada yang gorok-gorok besi di belakang (warung saya). Saya bilang 'kamu boleh ngambil, cuma posisi warung saya itu ngambilnya tiang ke besi, kalau kamu mengambil, warung saya rubuh'," ucap Yuyun.

Sejak saat itu, para pencuri tak berani mengambil pagar yang berada di belakang warung Yuyun. Mereka hanya mengambil pagar pembatas rel yang tidak menempel dengan bangunan warung.

Pagar pembatas rel di Tanjung Priok, Jakarta Utara, banyak dicuri maling.KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Pagar pembatas rel di Tanjung Priok, Jakarta Utara, banyak dicuri maling.
Yuyun mengatakan, pelaku pencurian tidak beraksi sendirian, melainkan berkelompok.

"Mereka berkelompok berdua, bertiga. Ada yang jalan dan pakai motor, mereka potong-potong besinya dulu jadi kecil-kecil," tuturnya.

Sementara itu, warga lainnya bernama Mimin (bukan nama sebenarnya) (41) mengatakan bahwa sebelumnya rel kereta api sepanjang 2,5 kilometer dari JIS hingga Stasiun Ancol dilengkapi pagar besi berwarna hijau setinggi empat meter.

Baca juga: Pagar Pembatas Rel Kereta Dekat JIS Diduga Hilang Sejak 2 Tahun Lalu

"Sebelumnya ini semua berpagar hijau kayak gini, tapi banyak yang hilang. Tinggal di sini doang kayaknya (yang masih ada pagarnya) itu dari Stasiun Ancol hingga JIS," jelas Mimin.

Pagar-pagar tersebut mulai hilang satu per satu sejak dua tahun lalu ketika adanya pembangunan tol di sepanjang Jalan RE Martadinata.

Kompas.com juga sudah melakukan konfirmasi ke Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, terkait kasus pencurian pagar besi itu. Namun, ia enggan untuk memberikan tanggapan.

Kemudian, kami juga sudah melakukan konfirmasi ke pihak Direktorat Jendral Perkeretapian (DJKA) yang disebut sebagai penanggungjawab pembangunan infrastruktur perlintasan kereta api.

Tapi, sampai berita ini dibuat, pihak DJKA juga belum memberikan tanggapannya soal peristiwa tersebut.

Sebelumnya diberitakan, pagar pembatas rel kereta api di dekat Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, hilang dicuri.

Baca juga: Pagar Pembatas Jembatan Buntung Koja Hilang, Sudah 10 Tahun Tak Diperbaiki

 

Pengamatan Kompas.com di lokasi, Jumat (11/7/2025), sisi kanan pelintasan kereta api sepanjang 2,5 kilometer dari JIS sampai Stasiun Ancol sudah banyak yang tak berpagar.

Jadi, tak ada pembatas antara Jalan Raya RE Martadinata dengan pelintasan kereta api.

Pagar-pagar yang tersisa hanya berada di beberapa titik. Salah satunya di Jalan Ancol Selatan RT 02, RW 01, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebagian pagar masih utuh karena di bawahnya digunakan sebagai tempat usaha warga, di antaranya warung bensin, warung makanan dan minuman, serta tambal ban.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau