Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagar Pembatas Rel Kereta Dekat JIS Diduga Hilang Sejak 2 Tahun Lalu

Kompas.com - 11/07/2025, 13:30 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagar besi pembatas antara rel kereta dengan jalan raya di dekat Jakarta International Stadium (JIS) hingga Stasiun Ancol, Jakarta Utara, hilang sejak dua tahun lalu.

"Ya, mulai proyek (pembangunan tol) ini mulai aja. Dulu mah enggak pernah hilang dan full dipagar dari ujung ke ujung," ucap salah satu warga bernama Yuyun (bukan nama sebenarnya) (56) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat (11/7/2025).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, lintasan kereta api sepanjang 2,5 kilometer dari JIS hingga Stasiun Ancol sisi kanannya sudah banyak yang tak berpagar.

Perlintasan kereta api yang pagar besi pembatasnya dicuri maling.KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Perlintasan kereta api yang pagar besi pembatasnya dicuri maling.

Jadi, tak ada pembatas antara Jalan Raya RE Martadinata dengan perlintasan kereta api.

Pagar-pagar yang tersisa hanya berada di beberapa titik. Salah satunya di Jalan Ancol Selatan RT 02, RW 01, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Pagar Pembatas Jembatan Buntung Koja Hilang, Sudah 10 Tahun Tak Diperbaiki

Kebanyakan pagar yang masih utuh berdiri karena di bawahnya ditempati oleh warung-warung. Seperti warung bensin, warung minuman dan makanan, hingga tambal ban.

Yuyun mengatakan, di beberapa titik pagar besi yang hilang sudah diganti dengan pagar seng oleh pihak tol.

Namun, pagar seng tersebut juga kembali dicuri oleh para pelaku.

"Jangankan pagar, seng kaya gitu aja ada yang ngambil. Itu yang masang pihak tol, biar kenyamanan kalau gali-gali supaya enggak kecipratan," jelas Yuyun.

Senada dengan Yuyun, warga lain bernama Mimin (bukan nama sebenarnya) (41) menyebut maraknya pencurian pagar besi itu sejak adanya pembangunan tol.

"Semenjak ada proyek ini (tol) mulai marak pencurian," ucap Mimin.

Baca juga: Besi JPO Koja Dicuri, Malingnya Beraksi Malam Hari dan Berkelompok

Beberapa kali, kata Mimin, para pencuri besi ketahuan warga saat tengah melancarkan aksinya.

Biasanya, mereka beraksi malam hari secara berkelompok.

"Kalau dulu ini juga pernah digergaji dan beberapa kepergok warga karena dulu yang punya warung tidurnya di sini," jelas Mimin.

Kompas.com sudah melakukan konfirmasi ke Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, terkait kasus pagar besi pembatas hilang. Namun, ia enggan untuk memberikan tanggapan.

Baca juga: Maling Besi Marak di Tanjung Priok, Polisi Sarankan Pemasangan CCTV

Kemudian sudah melakukan konfirmasi ke pihak Direktorat Jenderal Perkeretapian (DJKA) yang disebut sebagai penanggung jawab pembangunan infrastruktur perlintasan kereta api.

Namun pihak DJKA juga belum memberikan tanggapannya soal peristiwa tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau