JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, kritik dari masyarakat, termasuk melalui media sosial, menjadi bahan evaluasi penting bagi pemerintahannya.
Pramono bahkan menyebut kritik sebagai “obat” untuk membenahi Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan Pramono dalam sambutan pada acara WarTalks yang digelar di Ruang Pola, Balai Kota Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: “Pak Ogah” Diduga Sabotase Lampu Merah Cawang, Pramono Ancam Tempuh Jalur Hukum
"Saya termasuk yang berkeyakinan bahwa pemerintah itu akan menjadi baik kalau mendapatkan kritik, masukan, saran yang cukup. Karena kritik itu bagi saya adalah obat. Jadi kalau kemudian kita tidak mau dikritik, pasti pemerintahnya nggak sehat," kata Pramono.
Ia mengaku justru menikmati kritik yang datang dari publik. Pramono menyebutkan, semakin banyak kritik yang ia terima, dirinya semakin bersemangat memperbaiki kinerja.
"Saya semakin dikritik, sebenarnya saya semakin senang. Karena saya nggak punya beban untuk kritik itu. Dan saya hampir sebagian kritik di Medsos itu menjadi masukan saya," ujarnya.
Salah satu contoh yang ia sebut adalah kunjungannya ke sejumlah pasar tradisional dan keinginan untuk meninjau langsung kawasan Tanah Merah setelah membaca keluhan warganet.
"Saya baca di Medsos saya dikritik tentang Tanah Merah. Kapan saya datang ke Tanah Merah? Saya minta kepada Fani dan teman-teman untuk diagendakan ke Tanah Merah," ucap Pramono.
Baca juga: Pramono Teken Aturan Dana Operasional RT/RW, Cair Mulai Oktober
"Bagi saya, kritik dan sebagainya itu yang memang harus dibaca, harus didengarkan, bukan hanya kemudian hanya (mendengarkan) yang menyenangkan," kata Pramono.
Ia menegaskan, pemerintah butuh mendengar hal-hal yang menyakitkan dan tidak selalu menyenangkan agar bisa mengatasi persoalan nyata di lapangan.
"Kalau dari dalam biasanya menyenangkan-menyenangkan. Saya tidak membutuhkan hal-hal yang menyenangkan. Karena sekali lagi yang lebih dibutuhkan secara real adalah bagaimana mengetahui persoalan di lapangan," tutupnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini