JAKARTA, KOMPAS.com – Harga beras medium di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.
"Kalau yang per liter sekarang Rp 11.000, sebelumnya sekitar Rp 10.000 per liter, kalau per kilo sekitar Rp 13.000," ujar Teguh (23), pedagang beras di Pasar Kramat Jati, saat ditemui pada Selasa (22/7/2025).
Teguh menjelaskan, kenaikan harga tersebut lebih dulu terjadi di Pasar Induk Cipinang. Ia mengaku belum mengetahui pasti penyebab kenaikan harga beras, namun tetap menyesuaikan jenis beras yang dijual dengan preferensi konsumen di Pasar Kramat Jati.
Baca juga: Senangnya Warga Jaktim Dapat Bansos Beras, Dinilai Lebih Efektif daripada MBG
"Iya dari Pasar Induk sudah naik, ya kan kalau kami belanja itu beda-beda. Nyesuaiin sama yang orang beli di sini, takutnya kemahalan juga untuk pembeli di sini," ungkapnya.
Meski terjadi kenaikan, Teguh memastikan bahwa stok beras di gudang masih melimpah dan tidak ada indikasi kelangkaan.
"Kalau soal stok, banyak. Gudang juga ada. Jadi bukan karena stoknya kurang," tambahnya.
Sebelumnya, harga beras medium dan premium di tingkat konsumen secara nasional juga tercatat naik, bahkan melampaui harga eceran tertinggi (HET).
Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Selasa (22/7/2025) pukul 15.00 WIB, harga beras medium naik 15,1 persen menjadi Rp 14.388 per kilogram. Padahal, HET beras medium nasional ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kg.
Sementara itu, harga beras premium tercatat naik 8,13 persen menjadi Rp 16.111 per kg, melebihi HET nasional sebesar Rp 14.900 per kg.
Baca juga: Meski Sedang Sakit, Endang Rela Mengantre Bansos Beras 10 Kg di Jaktim
Untuk beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), harganya naik tipis sebesar 0,23 persen menjadi Rp 12.529 per kg, hanya sedikit di atas HET SPHP yang ditetapkan Rp 12.500 per kg.
Jika dirinci berdasarkan wilayah:
Adapun untuk harga beras premium:
Sementara harga beras SPHP justru mengalami penurunan di masing-masing zona, yakni sebesar 1,81 persen, 1,68 persen, dan 0,57 persen.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini