JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga menyoroti nasib Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pluit, Jakarta Utara, yang sudah mangkrak 10 tahun lamanya.
Salah satu warga bernama Zaenal (62) menyayangkan JLNT yang sudah hampir jadi tersebut tak bisa beroperasi hingga kini.
"Bukan sayang lagi, namanya uang negara dibuang begini," jelas Zaenal saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: JLNT Warisan Ahok di Pluit Mangkrak 10 Tahun
Zaenal menyebut, proyek pembangunan JLNT ini sudah mangkrak sejak 2015 atau 10 tahun lalu.
Padahal, sepengetahuan Zaenal, proyek pembangunan JLNT ini sudah mencapai 80 persen.
"Ini kayanya 80 persen udah jadi, udah sampai Jembatan 3 udah jadi arah ke bandara sana atau belakang Green By Pluit," jelas Zaenal.
Namun, entah mengapa tiba-tiba JLNT tersebut belum juga dapat dioperasikan hingga saat ini.
Zaenal bilang, awal pembangunan JLNT ini memang sempat mendapat penolakan dari warga.
"Waktu zaman membangunnya memang menolak, orang sampai pasang spanduk segala macam itu," jelas Zaenal.
Namun, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta saat itu tetap memilih untuk melanjutkan pembangunan itu.
"Cuma tetap dilanjutin, sampai akhirnya jadi kaya gini. Cuma setelah itu, sebenarnya sudah enggak ada penolakan. Tapi, enggak tahu kenapa sampai sekarang enggak bisa dioperasikan," tutur Zaenal.
Baca juga: Penampakan JLNT Pluit yang Mangkrak 10 Tahun, Dinding Penuh Coretan
Senada dengan Zaenal, warga lain bernama Dono (35) juga tak mengetahui pasti mengapa JLNT itu terus mangkrak hingga kini.
"Kenapa mangkraknya tuh, kita enggak pernah tahu," jelas Dono.
Sementara warga lain bernama Tono (40) mengatakan, tak dapat beroperasinya JLNT Pluit hingga kini karena adanya permasalahan lahan.
"Cuma kan ini ditutup karena pemilik tanahnya bermasalah. Tapi, enggak tahu kenapa saya enggak mengerti," ucap Tono.