JAKARTA, KOMPAS.com - Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) sempat memiliki keinginan mengakhiri hidupnya pada 2013.
Hal ini diungkapkan oleh anggota Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya Ipda Saji Purwanto berdasarkan hasil pemeriksaan forensik digital terhadap ponsel Samsung Note 9 milik ADP.
Perangkat itu diketahui sudah tidak digunakan oleh korban sejak 2022. Meski begitu, Samsung Note 9 menjadi salah satu barang bukti digital yang ditemukan polisi di dalam kamar kos korban.
Baca juga: Kondisi Psikologis Diplomat Kemlu Sebelum Tewas: Burnout dan Kelelahan Kepedulian
Adapun ponsel yang digunakan ADP sehari-hari adalah Samsung S22 Ultra. Ponsel tersebut menghilang dan masih dalam proses pencarian.
Saji menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan digital forensik pada Samsung Note 9, ponsel itu pertama kali aktif pada 29 Juni 2019 dan berakhir pada 21 September 2022.
Pada ponsel itu juga ditemukan riwayat komunikasi antara email daru_c@yahoo.com dengan salah satu badan amal sebanyak dua segmen.
“Badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa, termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri,” ujar Saji dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Segmen pertama dilakukan pada 2013, mulai dari 20 Juni hingga 20 Juli.
“Di situ sudah saya sampaikan pada penyidik yang menangani. Pada intinya adalah menceritakan tentang alasan, ada keinginan untuk bunuh diri,” ungkap dia.
Baca juga: Polisi: Tak Ada Pemotongan CCTV Terkait Kematian Diplomat Kemlu
Segmen kedua dilakukan pada 2021, mulai 24 September hingga 5 Oktober sebanyak sembilan kali.
“Intinya adalah sama, ada niatan yang semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problem yang dihadapi,” tegas dia.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya menyimpulkan bahwa kematian ADP tidak melibatkan pihak lain.
“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujar Wira dalam jumpa pers, Selasa.
Dalam kesempatan ini, dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, mengungkapkan bahwa penyebab kematian ADP adalah mati lemas.
Baca juga: Puslabfor Polri: Tak Ada DNA Selain Milik Diplomat Kemlu di TKP
“Maka, sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas,” tegas Yoga.