JAKARTA, KOMPAS.com - Fristo, pekerja asal Cipanas, Kabupaten Cianjur, mengaku bisa menghabiskan Rp 300.000 dalam lima hari untuk ongkos pulang-pergi menuju kantornya di wilayah Tebet, Jakarta Selatan.
"Seminggu sekitar Rp 300.000-an lah PP (pulang pergi). Sudah semua, termasuk transport, makan, dan titip motor,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
Fristo berujar, jarak rumahnya menuju Tebet maupun sebaliknya kurang lebih sejauh 85 kilometer (km). Total waktu perjalanan yang ditempuhnya bisa mencapai sekitar 3,5 jam.
Baca juga: Kisah Fristo Kerja Pulang Pergi Cipanas-Jakarta, Menembus 85 Kilometer Tiap Hari
Perjalanan yang begitu panjang untuk seorang pekerja itu ia lakukan lima hari dalam seminggu, setiap Senin hingga Jumat.
“Paling cepat 2,5 jam, tapi seringnya sih 3 sampai 3,5 jam kalo lagi rame banget atau macet di Bogornya. Kalau sekarang sepertinya sih 3,5 jam-an karena di Tajur, tiba-tiba ada galian tanah yang bikin super duper macet,” ujar Fristo.
Fristo memulai perjalanan menuju kantor setiap pukul 05.00 WIB. Ia berangkat menggunakan motor matic dari rumahnya yang berada sekitar Istana Cipanas menuju Stasiun Bogor.
Rute yang dilaluinya meliputi Puncak Pass, Cisarua, Kabupaten Bogor; Gadog hingga Stasiun Kota Bogor. Sampai di stasiun, ia memarkirkan motor di tempat parkir lalu melanjutkan perjalanan menggunakan KRL Commuter Line menuju Tebet.
“Saya nitip motor di Stasiun Bogor. Lalu lanjut naik kereta,” kata dia.
Jika ditotal, Fristo menempuh perjalanan sekitar 170 km dan menghabiskan waktu kurang lebih selama tujuh jam untuk berangkat ke kantor dan kembali ke rumah.
Baca juga: Rindu Anak dan Istri Membawa Fristo Menyusuri Cipanas–Jakarta Setiap Hari
Meski perjalanannya terasa sangat jauh bagi orang umum, pria satu anak ini memilih tidak menyewa kos di Jakarta.
Ia merasa ongkos pulang pergi Cipanas-Tebet tidak tidak ada bedanya dengan biaya sewa kos.
“Sama aja sih kalo ngekos juga biayanya," kata Fristo.
Namun, alasan utama Fristo rela menempuh perjalanan ratusan kilometer hampir setiap hari bukan karena pertimbangan biaya.
Ia mengaku tidak sanggup jauh dari anak dan istrinya setelah pernah mencoba untuk tinggal di rumah kos.
“Anak istriku di Cipanas, saya homesick banget kalau tidak pulang ke rumah. Apalagi kalo ngekos, malah tidak bisa tidur kalau tidak ada mereka, saya sudah pernah nyoba soalnya,” kata dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini