KALIMANTAN BARAT, KOMPAS.com - Kawasan wisata Pantai Teluk Atong Bahari di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kian ramai dikunjungi wisatawan.
Sejak berdiri pada 2009, Teluk Atong Bahari berkembang menjadi destinasi favorit di Temajuk. Dulu, pengunjung hanya datang sesekali karena akses jalan menuju tempat wisata tersebut rusak.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, wisatawan datang hampir setiap minggu, terutama pada akhir pekan.
Pada hari biasa, rata-rata 50 wisatawan datang ke kawasan ini. Namun, pada akhir pekan, jumlahnya bisa dua kali lipat.
“Di akhir pekan jumlahnya meningkat hingga lebih dari 100,” tutur Maulid (34), pengelola warung sekaligus kafe di Teluk Atong Bahari, saat ditemui Kompas.com, Minggu (17/8/2025).
“Kalau Lebaran, di sini bisa dibilang panen raya. Wisatawan datang dari pagi sampai malam, bahkan penginapan sering penuh,” ujar Maulid.
Saat momen libur Lebaran, lonjakan kunjungan membawa berkah tersendiri. Pengelola menyebut pendapatan bisa melonjak hingga ratusan juta rupiah hanya dalam sebulan.
“Kalau penghasilan per bulan sekarang rata-rata Rp 30 juta sampai Rp40 juta. Tapi kalau musim Lebaran, bisa tembus tiga digit, karena ramai sekali,” kata Maulid.
Bagi masyarakat setempat, geliat wisata ini menjadi sumber ekonomi baru. Selain penginapan, warung, dan kafe, warga juga menjual kelapa muda, makanan laut, hingga menyewakan pelampung untuk pengunjung yang ingin berenang.
Menu favorit yang banyak dicari adalah kelapa muda dengan tambahan gula khas Malaysia.
“Kalau sore ramai, anak-anak muda nongkrong di sini. Kadang ada rombongan keluarga juga yang datang untuk makan bersama,” lanjut Maulid.
Namun, Maulid mengakui, pendapatan tidak selalu stabil. Di luar musim liburan, pengunjung menurun drastis, terutama pada bulan puasa atau saat tidak ada hari besar nasional.
“Kalau lagi sepi, pendapatan jauh berkurang. Jadi memang mengandalkan momen tertentu,” ujarnya.
Meski penghasilan wisata bahari ini cukup menjanjikan, kendala utama masih terletak pada akses jalan.