Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Pramono Urai Macet Parah TB Simatupang: Surati Pemerintah Pusat, Larang "Pak Ogah"

Kompas.com - 21/08/2025, 06:54 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung buka suara soal macet parah yang hampir setiap hari terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Mantan Sekretaris Kabinet Indonesia Maju era Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu mengaku telah meninjau langsung kondisi jalan tersebut pada Sabtu (16/8/2025).

Katanya, ia sengaja datang tanpa pengawalan dan hanya ditemani sopir.

Dari hasil pengecekan, Pramono menilai kemacetan di kawasan itu memang sangat parah. Padahal, tingkat macet di wilayah Jakarta lainnya mengalami penurunan.

“Padahal kalau kita lihat di daerah-daerah lain sekarang mengalami penurunan kemacetan, tapi memang di TB Simatupang parah sekali,” kata Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Lantas, apa langkah Pramono untuk menekan macet di wilayah tersebut?

Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).

Surati pemerintah pusat

Pramono menyebut, macet di Jalan TB Simatupang disebabkan oleh galian Proyek Strategis Nasional (PSN) milik pemerintah pusat yang masih berjalan.

Oleh karena itu, ia berencana mengirim surat agar pemerintah pusat turun tangan membantu mengurai kemacetan.

“Saya akan secara khusus menulis surat kepada pemerintah pusat yang mengoordinasikan PSN tersebut untuk membantu Jakarta supaya bisa mengurangi kemacetan di TB Simatupang. Problemnya ada di PSN, keluhannya memang berkepanjangan,” kata dia.

Bedeng galian diperkecil

Selain bersurat ke pemerintah pusat, Pramono mengaku sudah menginstruksikan sejumlah langkah darurat kepada jajarannya, mulai dari Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, hingga Satpol PP.

Salah satunya, meminta ukuran bedeng proyek diperkecil agar tidak memakan badan jalan.

“Beberapa pekerjaan itu sebenarnya bedengnya bisa dikecilin, kita minta itu untuk dikecilin. Kalau perlu Gubernur tanda tangan saya tanda tangan,” kata Pramono.

Proyek galian Pipa Air di dekat Kantor Pajak Pancoran, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025) KOMPAS.com/ARDHI RIDWANSYAH Proyek galian Pipa Air di dekat Kantor Pajak Pancoran, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025)

Larangan “pak ogah”

Selain itu, Pramono juga melarang keberadaan “pak ogah” atau pengatur lalu lintas liar di kawasan tersebut. Ia menilai keberadaan mereka justru memperparah kemacetan.

Menurut Pramono, tugas mengatur lalu lintas adalah kewenangan kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, bukan masyarakat sipil.

“Saya juga sudah menginstruksikan untuk gak boleh lagi ada pak ogah di tengah jalan yang mengatur lalu lintas,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau