Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencabulan Murid oleh Wakepsek SMP Tangerang Dibongkar Ibu Korban

Kompas.com - 23/08/2025, 14:49 WIB
Intan Afrida Rafni,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus pencabulan Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) salah satu SMP negeri di Kota Tangerang berinisial SY terhadap muridnya, RA (14), terbongkar oleh ibunda korban.

Aksi itu terbongkar setelah SY melakukan aksi bejatnya untuk yang ketiga kali. 

Adapun pencabulan ketiga terjadi saat korban hendak melakukan remedial pelajaran Bahasa Indonesia. Saat itu, ibu korban ikut ke sekolah untuk mengurus rencana kepindahan anaknya.

Korban dipanggil ke ruang guru untuk melakukan remedial pelajaran Bahasa Indonesia. Sementara ibunda korban diminta menunggu anaknya di luar ruangan.

"Si korban doang karena dia minta remedial sama guru Bahasa Indonesia dan guru Bahasa Indonesia itu di situ kalau enggak salah enggak ada dan diganti oleh pelaku," kata kuasa hukum korban, Tiara Nasution, saat ditemui Kompas.com, Jumat (22/8/2025).

Baca juga: Wakil Kepala SMP di Tangerang Diduga Cabuli Murid Sesama Jenis

Ibu korban sempat curiga karena remedial yang seharusnya sebentar, berlangsung hingga 1,5 jam. Ibunda korban pun memasuki ruang guru dan mendapati anaknya tergeletak lemas di lantai.

Sementara, pelaku duduk di dekat korban dengan celana yang belum diritsleting.

Melihat kondisi itu, ibunda RA berteriak histeris. Ia kemudian membopong anaknya seorang diri keluar dari ruangan.

Saat itu, korban baru menceritakan pencabulan yang dilakukan SY.

"Di situ korban mengaku kembali dilecehkan hingga membuat korban muntah," kata Tiara.

Baca juga: Wakepsek SMP Tangerang Cabuli Murid 3 Kali, Modus Pura-pura Mengobati hingga Remedial

Tiara mengatakan, pencabulan sesama jenis itu terjadi tiga kali di lingkungan sekolah.

"Betul (tiga kali pencabulan). Dari Mei atau Juni, sekitar seminggu hingga tiga minggu jaraknya antar-kejadian. Saya perlu cek lagi tanggal pastinya," ujar Tiara

Peristiwa pertama terjadi sekitar Mei 2025, ketika korban jatuh dari motor saat hendak berangkat sekolah.

Dalam kondisi kesakitan, korban tetap melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Setibanya di sekolah, RA dibopong oleh teman-temannya ke ruang UKS.

"Di sana pelaku datang, bertanya kenapa korban kesakitan. Lalu dengan alasan ingin mengobati, korban dipindahkan ke ruangannya," kata Tiara.

Halaman:


Terkini Lainnya
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau