TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus pencabulan Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) salah satu SMP negeri di Kota Tangerang berinisial SY terhadap muridnya, RA (14), terbongkar oleh ibunda korban.
Aksi itu terbongkar setelah SY melakukan aksi bejatnya untuk yang ketiga kali.
Adapun pencabulan ketiga terjadi saat korban hendak melakukan remedial pelajaran Bahasa Indonesia. Saat itu, ibu korban ikut ke sekolah untuk mengurus rencana kepindahan anaknya.
Korban dipanggil ke ruang guru untuk melakukan remedial pelajaran Bahasa Indonesia. Sementara ibunda korban diminta menunggu anaknya di luar ruangan.
"Si korban doang karena dia minta remedial sama guru Bahasa Indonesia dan guru Bahasa Indonesia itu di situ kalau enggak salah enggak ada dan diganti oleh pelaku," kata kuasa hukum korban, Tiara Nasution, saat ditemui Kompas.com, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Wakil Kepala SMP di Tangerang Diduga Cabuli Murid Sesama Jenis
Ibu korban sempat curiga karena remedial yang seharusnya sebentar, berlangsung hingga 1,5 jam. Ibunda korban pun memasuki ruang guru dan mendapati anaknya tergeletak lemas di lantai.
Sementara, pelaku duduk di dekat korban dengan celana yang belum diritsleting.
Melihat kondisi itu, ibunda RA berteriak histeris. Ia kemudian membopong anaknya seorang diri keluar dari ruangan.
Saat itu, korban baru menceritakan pencabulan yang dilakukan SY.
"Di situ korban mengaku kembali dilecehkan hingga membuat korban muntah," kata Tiara.
Baca juga: Wakepsek SMP Tangerang Cabuli Murid 3 Kali, Modus Pura-pura Mengobati hingga Remedial
Tiara mengatakan, pencabulan sesama jenis itu terjadi tiga kali di lingkungan sekolah.
"Betul (tiga kali pencabulan). Dari Mei atau Juni, sekitar seminggu hingga tiga minggu jaraknya antar-kejadian. Saya perlu cek lagi tanggal pastinya," ujar Tiara
Peristiwa pertama terjadi sekitar Mei 2025, ketika korban jatuh dari motor saat hendak berangkat sekolah.
Dalam kondisi kesakitan, korban tetap melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Setibanya di sekolah, RA dibopong oleh teman-temannya ke ruang UKS.
"Di sana pelaku datang, bertanya kenapa korban kesakitan. Lalu dengan alasan ingin mengobati, korban dipindahkan ke ruangannya," kata Tiara.