JAKARTA, KOMPAS.com – Unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (25/8/2025), turut diikuti rombongan siswa SMA dan SMK dari berbagai daerah di Jabodetabek.
Mereka tiba sekitar pukul 11.50 WIB dengan berjalan kaki dari Jalan Gerbang Pemuda menuju Jalan Gatot Subroto.
Berdasarkan pantauan, sejumlah siswa mengenakan seragam sekolah masing-masing. Rombongan ini datang dari Tangerang, Depok, Jakarta Selatan, hingga Bogor, salah satunya teridentifikasi sebagai siswa SMK Yapisda Tangerang.
Baca juga: Polisi Imbau Massa Tak Terprovokasi Berita Negatif soal Demo 25 Agustus
“Kami berangkat dari Stasiun Palmerah, tadinya mau langsung gabung ke depan DPR, tapi sempat ditahan polisi,” ujar A (17), salah satu siswa SMK yang ikut aksi, saat ditemui di lokasi.
Menurut A, rombongan pelajar sempat berkumpul di Stasiun Palmerah sebelum menuju DPR. Namun, polisi melakukan penyekatan agar mereka tidak langsung masuk ke kawasan demonstrasi.
“Di Palmerah sempat dicegat, dibilang jangan ikut-ikut. Tapi akhirnya kami bisa jalan lagi setelah dijemput massa yang ada di depan DPR,” tutur A.
Sejumlah pelajar lain mengaku datang atas ajakan teman sekolah dan komunikasi melalui media sosial, dengan tujuan menyuarakan aspirasi bersama massa yang lebih dulu berada di depan Gedung DPR/MPR RI.
Massa yang sebelumnya melakukan orasi dan membakar kardus di depan gerbang utama DPR/MPR RI, berinisiatif menjemput rombongan siswa SMA dan SMK tersebut.
Sekelompok orang kemudian berjalan ke arah Stasiun Palmerah untuk mendampingi para pelajar masuk ke area kerumunan utama.
“Biar bisa gabung, jangan dilarang-larang,” teriak salah satu peserta aksi.
Setelah itu, para pelajar terlihat menyatu dengan massa yang sudah lebih dulu memenuhi depan pagar hitam gedung parlemen.
Baca juga: Demo 25 Agustus di DPR, Massa Kibarkan Bendera One Piece dan Lempar Botol Air
Mereka ikut menyanyikan yel-yel serta mengibarkan poster dan kertas karton berisi tuntutan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menegaskan, pengamanan aksi dilakukan dengan pendekatan persuasif. Sebanyak 1.250 personel gabungan diturunkan untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” ujar Susatyo.
Hingga pukul 12.15 WIB, situasi aksi terpantau ramai namun terkendali. Meski sempat terjadi ketegangan saat beberapa massa melempar botol air mineral ke dalam kompleks DPR/MPR, aparat tetap menjaga barisan dan belum melakukan pembubaran paksa.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini