Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Commuter Line Tertahan di Stasiun Kebayoran Imbas Demo 25 Agustus

Kompas.com - 25/08/2025, 17:05 WIB
Heru Margianto,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.COM - Dua rangkaian Commuter Line tujuan Stasiun Tanah Abang tertahan di Stasiun Kebayoran imbas demo depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta pada Senin (25/8/2025).

‎"Kami informasikan rangkaian Commuter Line tujuan Stasiun transit Tanah Abang saat ini masih tertahan dan belum bisa diberangkatkan, masih menunggu kabar aman dari Stasiun Palmerah. Kami mohon maaf atas keterlambatan ini," demikian bunyi pengumuman masinis dari dalam rangkaian kereta, Senin.

‎Rangkaian kereta di jalur 2 yang semula hendak menuju Tanah Abang berubah haluan menuju Rangkasbitung. Para penumpang yang hendak menuju Tanah Abang berpindah ke rangkaian kereta berikutnya yang masuk di jalur 3.

Baca juga: Ada Demo di DPR, KAI: Pelayanan Commuter Line Tetap Normal



‎Beberapa orang memilh turun dari kereta untuk melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain. Sementara, ratusan penumpang lain memilih menunggu di dalam kereta yang berhenti.

‎"Yah, jauh banget naik gojek ke Tanah Abang. Nunggu ajalah," kata Yanti, seorang remaja putri, yang bersama seorang temannya hendak ke Tanah Abang.

Demo di Depan Ricuh

Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, berujung ricuh. Kericuhan pecah saat massa berhadapan dengan aparat kepolisian yang memasang pagar hitam yang juga memasuki kawasan barikade beton Transjakarta dari arah Jalan Tentara Pelajar menuju Jalan Gatot Subroto.

Dorongan massa membuat barikade beton rusak, sementara sejumlah peserta aksi di barisan depan terluka akibat benturan.

Massa kemudian sempat masuk ke arah tol dalam kota pada pukul 13.00 WIB. Di lokasi itu, mereka melempar batu dan bambu runcing ke arah aparat yang berjaga.

Baca juga: Daftar Rute Transjakarta yang Terdampak Demo di DPR 25 Agustus 2025

Aparat kepolisian mendorong mundur massa aksi hingga ke Kolong Pejompongan, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Aparat kepolisian mendorong mundur massa aksi hingga ke Kolong Pejompongan, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Kondisi tersebut membuat arus lalu lintas di tol dalam kota sekitar Jalan Gatot Subroto sempat terhambat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, tampak berada di garis depan. Ia berulang kali mengimbau massa agar mundur dan tidak merusak fasilitas umum.

“Tolong tertib, jangan anarkis, jangan rusak fasilitas negara,” seru Susatyo melalui pengeras suara.

Namun, imbauan itu tak sepenuhnya diindahkan. Massa tetap berusaha menembus barikade dan sebagian berhasil masuk ke jalur tol dalam kota.

15 Orang Ditangkap

Adapun 15 orang ditangkap dalam demo di depan Gedung DPR/MPR RI. Mereka diamankan saat massa bentrok dengan aparat di gerbang utama kompleks parlemen.

“Total 15 orang diamankan, terdiri dari empat pelajar dan 11 orang yang diduga kelompok anarko,” ujar Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan, Senin.

Berdasarkan data kepolisian, empat orang yang diamankan masih berstatus pelajar tingkat SMA/SMK.

Baca juga: Pelajar Ikut Demo 25 Agustus di Depan DPR karena Ajakan dari Medsos

Sementara 11 lainnya berusia remaja hingga dewasa, dengan latar belakang pekerja harian lepas, buruh, hingga pengangguran.

Mereka ditangkap sekitar pukul 10.00 WIB di pintu gerbang depan DPR. Beberapa di antaranya kedapatan membawa barang yang dicurigai dapat digunakan untuk aksi anarkis.

“Para pelajar ini kita amankan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga akan memanggil orang tua dan pihak sekolah,” kata Susatyo.

Dalam aksi tersebut, massa yang menamakan diri Seruan Aksi One Piece membawa tuntutan antara lain pembubaran DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, penolakan komersialisasi pendidikan, hingga desakan agar praktik politik dinasti diakhiri.

Massa membawa atribut berupa bendera Merah Putih dan bendera bergambar karakter anime One Piece.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau