Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.713 Pengunjung Rasakan Sensasi "Night at Ragunan Zoo"

Kompas.com - 13/10/2025, 20:30 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba pembukaan kebun binatang pada malam hari atau Night at Ragunan Zoo menarik perhatian sebanyak 3.713 pengunjung pada Sabtu (11/10).

“Sejak uji coba pertama pada Sabtu, tercatat sebanyak 3.713 pengunjung,” kata Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (UPTMR) Endah Rumiyati saat dihubungi, Senin (13/10/2025), dikutip dari Antara.

Endah merinci, pengunjung datang dengan 318 unit mobil, 651 sepeda motor, dan 39 sepeda.

Baca juga: Pramono: Minat Warga ke Night at The Ragunan Zoo Luar Biasa...

Program ini dibuka setiap Sabtu malam dengan jam operasional pukul 18.00-22.00 WIB.

“Night at Ragunan Zoo hanya dibuka setiap Sabtu,” ujarnya.

Dalam uji coba ini, hanya seperempat area kebun binatang yang diaktifkan.

Pengunjung bisa berjalan kaki sejauh 1,8 km sambil menikmati area kuliner UMKM di sekitar bundaran, serta mengunjungi empat titik satwa malam yang aktif, seperti binturong, landak, musang, reptil, harimau, dan kuda nil.

Bagi pengunjung yang ingin pengalaman berbeda, tersedia mobil kereta dengan kapasitas lima orang per perjalanan, termasuk atraksi pemberian makan satwa dan edukasi dari para zookeeper.

Selain itu, layanan e-car disewakan Rp250.000 per jam untuk berkeliling melihat satwa nocturnal.

Tidak hanya untuk sekadar berkeliling, Night at Ragunan Zoo juga menawarkan kegiatan olahraga, Night Workout at Ragunan Zoo.

Baca juga: Pengelola Janji Tambah Penerangan di Night at The Ragunan Zoo, tapi Hanya Area Ini

Pengunjung diajak bergerak aktif di tengah suasana malam yang tenang, dikelilingi alam dan suara satwa malam.

Dengan jarak tempuh 1,8 km, pengalaman ini cocok untuk individu maupun komunitas yang ingin menikmati malam Jakarta dengan cara berbeda.

Program ini memberi sensasi baru karena pengunjung bisa merasakan keindahan Ragunan saat malam hari, lebih tenang, dan magis dibanding jam kunjungan biasa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat