Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara-suara Pengguna Setia Soal Rencana Kenaikan Tarif Transjakarta...

Kompas.com - 29/10/2025, 07:11 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menaikkan tarif Transjakarta yang selama 20 tahun terakhir tetap sebesar Rp 3.500 mendapat tanggapan beragam dari pengguna setianya.

Sejumlah pengguna mengaku tidak keberatan selama kenaikan tarif dilakukan secara proporsional dan diimbangi dengan peningkatan pelayanan.

Sebaliknya, ada pula yang berharap pemerintah memperjelas arah penggunaan dana hasil penyesuaian tarif agar masyarakat merasa kenaikan itu berdampak langsung pada layanan.

Baca juga: Ketika Rp 3.500 Tak Akan Lagi Cukup untuk Transjakarta...

Wajar apabila naik

Ria (34), karyawan swasta yang setiap hari naik bus Transjakarta dari Halte Balai Kota, menilai rencana kenaikan tarif sebagai hal yang wajar.

“Sudah 20 tahun enggak naik, jadi saya rasa wajar-wajar saja kalau pemerintah mau sesuaikan,” ujar Ria saat ditemui di Halte Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).

Ia berharap peningkatan pelayanan tidak hanya dari sisi kenyamanan armada, tetapi juga ketepatan waktu dan keamanan halte.

“Sekarang aja dibanding moda lain, Transjakarta masih nyaman dan murah banget,” ujarnya.

Meski begitu, Ria meminta Pemprov DKI perlu menjelaskan secara terbuka alasan dan rencana penggunaan hasil kenaikan tarif agar publik memahami konteks kebijakan itu.

“Kalau jelas buat peningkatan layanan, pasti masyarakat bisa maklum,” tambahnya.

Baca juga: Warga: Tarif Transjakarta Boleh Naik asal Armadanya Ditambah

Ia menilai, meskipun tarif naik, Transjakarta masih akan menjadi pilihan utama karena rutenya luas dan sistemnya jauh lebih baik dibanding 10 tahun lalu.

Masih lebih murah dibanding transportasi lain

Bagi sebagian penumpang lain, kenaikan tarif Transjakarta yang isunya menjadi Rp 5.000 per perjalanan tidak menjadi masalah.

Kafi (31), karyawan swasta yang setiap hari naik Transjakarta dari Halte Dukuh Atas, menilai harga tersebut masih sangat terjangkau.

“Kalau cuma naik jadi lima ribu, enggak masalah. Masih jauh lebih murah dibanding naik ojek online yang bisa empat kali lipat,” ujarnya saat ditemui di Halte Matraman, Selasa (28/10/2025).

Ia menilai, selama ketepatan waktu dan jumlah armada bisa dijaga, masyarakat tak akan keberatan dengan penyesuaian tarif.

“Selama busnya datang tepat waktu dan enggak desak-desakan, saya tetap pilih TJ. Mau naik seribu atau dua ribu juga enggak apa-apa,” katanya.

Baca juga: Penumpang Tak Masalah Tarif Transjakarta Naik: Masih Murah Dibanding Naik Ojol

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat