Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jati Padang Banjir Berhari-hari Imbas Tanggul Jebol, Warga Minta Pramono Datang

Kompas.com - 01/11/2025, 08:20 WIB
Hanifah Salsabila,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 006 Jati Padang, Jakarta Selatan, meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendatangi lokasi banjir imbas tanggul jebol, Kamis (30/10/2025) lalu.

Insiden ini juga menyebabkan tembok dua rumah warga jebol.

Hingga Sabtu (1/11/2025) pagi, dua lingkungan RT yang paling dekat dengan tanggul masih terendam banjir setinggi 30 centimeter (cm).

Baca juga: Ini Penyebab Tanggul Baswedan Jebol hingga Jati Padang Banjir

“(Pak Pramono) belum (pernah datang) sama sekali. Harapan saya Insya Allah Pak Pramono, mohon izin, mohon maaf. Ayo kita benahi Jakarta dengan sama-sama,” kata Ketua RW 006, Abdul Qahar kepada wartawan di lokasi, Jumat (31/10/2025).

Abdul mengatakan, gubernur terakhir yang menaruh perhatian pada kondisi mereka adalah Anies Baswedan.

“Karena satu-satunya gubernur yang memperhatikan yang sampai tujuh kali atau delapan kali datang ke wilayah kami adalah Pak Anies Baswedan,” kata dia.

Di bawah kepemimpinan Anies saat itu, tanggul setinggi 2,8 meter dibangun untuk membatasi area Kali Pulo dengan pemukiman warga.

Tanggul yang kemudian dijuluki warga dengan nama “Tanggul Baswedan” itu dinilai cukup membantu warga menanggulangi banjir.

Sebab, aliran Kali Pulo itu makin mengecil ke hilirnya. Sehingga aliran air pun sering terhambat.

Baca juga: Biang Kerok Banjir di Kemang: Tanggul Jebol, Kali Meluap

“Kan makin lama diameter kali itu makin lama makin hilang menyempit karena ya begitulah keadaan wilayah kami, di medan Kali Pulo ini,” kata dia.

Abdul berharap agar pemerintah bisa melanjutkan normalisasi sungai dengan melebarkan sungai ke ukuran aslinya, hingga kurang lebih 20 meter.

“Menurut saya itu dikembalikan seperti jaman Pak Anies, yang pada saat itu ada rencana untuk pembuatan embung. Dan kalau seandainya embung nggak jadi, akan ada pelebaran kali. Dinormalisasi sepanjang 20 meter,” tutur dia.

Warga setempat, Isma (27), juga menyebut tanggul itu sebelumnya memang mengurangi intensitas banjir.

Setelah dibangun pada pada 2017 lalu, banjir kali ini menjadi yang terparah. Sebab, Isma baru kali ini melihat air sungainya meluap hingga ke atas tanggul.

“Aku di sini sudah lima tahun, kemaren paling gede. Itu baru pertama kali meluap tinggi sampai ke atas,” kata Isma.

Baca juga: Dinding Dua Rumah di Jati Padang Jebol Diterjang Banjir

Isma berharap intensitas hujan bisa berkurang agar pembangunan tanggul tersebut bisa diselesaikan sesegera mungkin untuk mengurangi rasa kekhawatiran warga.

“Kalau hujan terus enggak bakal bener. Karena tadi bilangnya bisa sampai tiga bulan benerinnya,” kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Megapolitan
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Megapolitan
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Megapolitan
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Megapolitan
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Megapolitan
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Megapolitan
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Megapolitan
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Megapolitan
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Megapolitan
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Megapolitan
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat