Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Keluhkan Antrean Semrawut Saat Bikin Kartu Transportasi Gratis di CFD

Kompas.com - 02/11/2025, 11:35 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

Tak hanya itu, dia juga mengeluhkan rumitnya proses pendaftaran dan kerap dilempar dari satu loket ke loket lainnya.

"Seperti saya, maaf ya, saya sudah jadi, tinggal nunggu ambil. Saya sudah foto. Saya tadi dilempar ke sini, saya dilempar ke situ, muter-muter," ujarnya.

Baca juga: Kartu Layanan Gratis Transjakarta Telah Disalurkan, Ini Syarat dan Cara Dapatnya

Sistem antrean yang tidak jelas membuat Sinta marah kepada petugas karena dinilai tidak menghargai para lansia yang telah lama menunggu.

"Saya ngamuk. Saya sampai teriak-teriak. Saya bilang, 'Ibu minggir!' Saya yang baju cokelat pun saya bentak habis-habisan. 'Enggak menghargai lu orang-orang tua,' saya bilang," tuturnya.

Sinta mengaku mendapat informasi untuk kembali lagi pekan depan apabila kartu miliknya belum selesai diproses hari ini.

Namun, dia menegaskan agar Dishub DKI Jakarta mengevaluasi sistem pendaftaran layanan kartu gratis agar tidak terlalu membebani para lansia.

Sebagai solusi alternatif, dia pun menyarankan agar Dishub bekerja sama dengan pihak kelurahan se-Jakarta untuk mempermudah proses pembuatan kartu transportasi gratis.

Baca juga: DBH Dipotong, Pemprov DKI Belum Bisa Beri Subsidi Transportasi Gratis ke Warga Penyangga

Dia berharap warga yang datang ke gerai Dishub di acara Car Free Day hanya untuk mendaftar secara langsung.

Namun, proses kelengkapan dokumen dan pengambilan kartu bisa dilakukan di kantor kelurahan domisili masing-masing.

"Seharusnya pelayanan pendaftaran aja di sini. Jadi yang kartunya udah jadi, lempar ke kelurahan. Jadi habis foto, tinggal, ambil di kelurahan kira-kira 3-4 hari setelah ini. Itu yang lebih bagus," tuturnya.

Sementara itu, Sayuti (70) warga asal Kemayoran, Jakarta Pusat yang datang bersama keluarganya mengaku sudah kelelahan menunggu antrean selama tiga jam.

Dia terlihat duduk di trotoar jalan bersama sejumlah rekannya yang juga mendaftar layanan kartu layanan transportasi gratis.

Baca juga: Warga Bodetabek Juga Bisa Dapat Transportasi Gratis Jakarta, Simak Ketentuannya

Namun, setelah menunggu sejak pukul 07.00 WIB, Sayuti belum juga mendapatkan kartunya dan diminta kembali lagi pekan depan.

"Udah capek begini berjam-jam, ujung-ujungnya ya saya disuruh balik lagi minggu depan. Ya sudah lah mau gimana lagi," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat