Tak hanya itu, dia juga mengeluhkan rumitnya proses pendaftaran dan kerap dilempar dari satu loket ke loket lainnya.
"Seperti saya, maaf ya, saya sudah jadi, tinggal nunggu ambil. Saya sudah foto. Saya tadi dilempar ke sini, saya dilempar ke situ, muter-muter," ujarnya.
Baca juga: Kartu Layanan Gratis Transjakarta Telah Disalurkan, Ini Syarat dan Cara Dapatnya
Sistem antrean yang tidak jelas membuat Sinta marah kepada petugas karena dinilai tidak menghargai para lansia yang telah lama menunggu.
"Saya ngamuk. Saya sampai teriak-teriak. Saya bilang, 'Ibu minggir!' Saya yang baju cokelat pun saya bentak habis-habisan. 'Enggak menghargai lu orang-orang tua,' saya bilang," tuturnya.
Sinta mengaku mendapat informasi untuk kembali lagi pekan depan apabila kartu miliknya belum selesai diproses hari ini.
Namun, dia menegaskan agar Dishub DKI Jakarta mengevaluasi sistem pendaftaran layanan kartu gratis agar tidak terlalu membebani para lansia.
Sebagai solusi alternatif, dia pun menyarankan agar Dishub bekerja sama dengan pihak kelurahan se-Jakarta untuk mempermudah proses pembuatan kartu transportasi gratis.
Baca juga: DBH Dipotong, Pemprov DKI Belum Bisa Beri Subsidi Transportasi Gratis ke Warga Penyangga
Dia berharap warga yang datang ke gerai Dishub di acara Car Free Day hanya untuk mendaftar secara langsung.
Namun, proses kelengkapan dokumen dan pengambilan kartu bisa dilakukan di kantor kelurahan domisili masing-masing.
"Seharusnya pelayanan pendaftaran aja di sini. Jadi yang kartunya udah jadi, lempar ke kelurahan. Jadi habis foto, tinggal, ambil di kelurahan kira-kira 3-4 hari setelah ini. Itu yang lebih bagus," tuturnya.
Sementara itu, Sayuti (70) warga asal Kemayoran, Jakarta Pusat yang datang bersama keluarganya mengaku sudah kelelahan menunggu antrean selama tiga jam.
Dia terlihat duduk di trotoar jalan bersama sejumlah rekannya yang juga mendaftar layanan kartu layanan transportasi gratis.
Baca juga: Warga Bodetabek Juga Bisa Dapat Transportasi Gratis Jakarta, Simak Ketentuannya
Namun, setelah menunggu sejak pukul 07.00 WIB, Sayuti belum juga mendapatkan kartunya dan diminta kembali lagi pekan depan.
"Udah capek begini berjam-jam, ujung-ujungnya ya saya disuruh balik lagi minggu depan. Ya sudah lah mau gimana lagi," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang