Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana Pemerintah Beri Bunga 0 Persen ke Kredit Mikro, Ekonom: Harusnya Berupa Subsidi Bunga dari APBN

Kompas.com - 02/03/2023, 16:17 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana untuk memberikan bunga kredit 0 persen untuk pelaku usaha mikro melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Pemberian bunga 0 persen untuk kredit mikro ini akan direalisasikan dengan pemberian dana murah dari Bank Indoensia (BI) kepada bank Himbara.

Namun Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai seharusnya pemberian bunga 0 persen ini dananya bukan berasal dari BI melainkan dari pemerintah melalui subsidi bunga.

Pasalnya, jika penyaluran dana bunga 0 persen ini dari BI yang merupakan lembaga independen maka akan sulit diawasi langsung oleh DPR.

Baca juga: Bunga 0 Persen untuk Kredit Mikro Dinilai Dapat Sebabkan Lonjakan Inflasi

Sementara jika dananya dari subsidi bunga melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) alias uang publik, maka pelaksanaannya dapat dipertanggung jawabkan karena bisa diawasi langsung oleh DPR.

Selain itu menurutnya, anggaran dari APBN masih ada ruang dari realokasi dan refocusing anggaran untuk melaksanakan bunga 0 persen kredit mikro ini.

"Jadi saya dukung kredit khusus ini yang bunganya memang murah tapi lewat skema APBN dengan naikkan subsidi bunga. Tapi kalau lewat skema cetak uang BI itu beda soal tuh itu bisa ke mana-mana dampaknya," ujar Bhima melalui sambungan telepon kepada awak media, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Apakah Boleh Bank Kasih Bunga 0 Persen untuk Tabungan? Ini Kata OJK

Selain soal transparansi, dia menjabarkan, dampak-dampak yang dapat terjadi apabila pemerintah tetap kukuh agar BI menyalurkan dana murah untuk pelaksanaan bunga 0 persen kredit mikro ini, yaitu:

1. Laba Himbara dapat tergerus dan NPL naik

Dia bilang, kebijakan dengan bunga 0 persen tentu akan berisiko pada perbankan yang tidak siap dengan memanajemen risiko kredit ini sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi naik.

Terlebih dengan adanya bunga 0 persen tentu perbankan akan sulit mendapatkan keuntungan dari penyaluran kredit mikro ini,

Baca juga: Penyaluran Kredit Mikro BSI Meroket 116,7 Persen

"Apalagi selama ini kan banyak bank BUMN tidak punya kapasitas untuk masuk sampai ke level mikro, hanya sebagian bank. Jadi kalau misal dipaksakan, khawatir semua Himbara maka skema kredit 0 persen itu bisa membuat masalah di kemudian hari, salah satunya NPL yang sangat tinggi dan akhirnya ada laba yang juga tergerus di bank-bank BUMN," jelasnya.

Selain itu, meski Himbara mendapatkan kucuran dana murah dari BI, namun bank Himbara akan tetap terbebani dengan biaya operasional selama penyaluran kredit mikro itu.

"Fee terkait dengan biaya operasional penyaluran kreditnya nanti akan ditaruh ke bank Himbara, (seperti) kebutuhan SDM, manajemen risikonya, nah ini enggak benar," tambahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau