Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Melunak Usai Disentil Pemerintah soal Blok Masela

Kompas.com - 11/06/2023, 08:20 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada perkembangan baru dalam negosiasi pengelolaan Blok Masela.

Shell akhirnya melunak dalam negosiasi pelepasan hak partisipasi atau participating interest (PI) Blok Masela kepada Pertamina.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, nilai transaksi yang dibahas dalam rencana tersebut sudah berada jauh di bawah 1 miliar dollar AS.

“(nilai transaksi pembelian PI yang dibicarakan) jauh di bawah (1 miliar dollar AS),” tutur Arifin, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Tak Ada yang Abadi di Proyek Gas Abadi

Sebelumnya, Shell disebut-sebut mematok harga sebesar 1,4 miliar dollar AS untuk melepas 35 persen PI yang dimilikinya di Blok Masela. Hanya saja angka penawaran tersebut tidak bersambut positif.

Kritikan datang dari Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto. Ia berujar, investasi yang dirogoh oleh Shell untuk mencaplok 35 persen hak partisipasi di Blok Masela hanya mencapai sekitar 700 juta dollar AS. Dus, ia menilai harga jual 1,4 miliar dollar AS tergolong tinggi.

Di sisi lain, opsi untuk menterminasi pengelolaan Blok Masela juga sempat menjadi bahasan publik di tengah proses diskusi harga yang sempat alot. Seperti diketahui, regulasi yang ada memungkinkan pemerintah untuk mengambil alih Blok Masela secara cuma-cuma.

Baca juga: Soal Akuisisi Blok Masela, Dirut Pertamina: Tunggu Tanggal Mainnya, Ini Kejutan


Undang-Undang Migas Nomor 22 Tahun 2001 menyebutkan, blok migas tidak dikembangkan dalam lima tahun sejak pemberian persetujuan Plan of Development (POD) dapat dikembalikan kepada negara melalui menteri.

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengatakan, opsi terminasi dan pengembalian Blok Masela yang POD-nya di tahun 2019 ke negara bisa dilakukan di tahun 2024 apabila tidak ada kemajuan yang berarti.

“Tahun 2024 kan sebentar lagi jadi harusnya Shell mempertimbangkan soal ini dengan serius. Kalau mau mundur ya mundur dengan baik dan bertanggung jawab. Jual kepada investor yang berminat. Jangan menggantungnya," kata Mulyanto dalam siaran pers, 31 Mei 2023.

Baca juga: Akhir Juni 2023, Pertamina Bakal Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela

Sedikit informasi, Blok Masela terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Laporan Tahunan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Tahun 2020 menyebutkan, proyek pengembangan Lapangan Gas - Abadi itu memiliki cadangan terbukti mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barel kondensat.

Menurut siaran pers Kementerian ESDM bernomor NOMOR: 004.Pers/04/SJI/2020, pengembangan Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun dengan rincian sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd gas pipa. (Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat)

Baca juga: Menteri ESDM Geram Shell Ogah Lepas Blok Masela

Arikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Shell Turunkan Harga Hak Partisipasi Blok Masela di Bawah US$ 1 Miliar

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau