Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kompas.com - 17/05/2024, 14:45 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan sampah menjadi krusial saat ini, karena mampu menyumbang emisi karbon yang berdampak pada masa depan. Terutama, sampah plastik.

"Oleh sebab itu, diperlukan penguatan kolaborasi pentahelix antara pemerintah pusat dan daerah, media, swasta atau pelaku bisnis dan unsur perguruan tinggi," kata Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden RI, sebagai pembicara dalam acara web seminar (webinar) Carbon (Cerita Bersama Sucofindo), Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, ia mengapresiasi Sucofindo yang mengadakan event Carbon Talk Series 1, serta menjadi fasilitator dari bagaimana cara mengatasi permasalahan sampah.

Sri Sumiyati, Dosen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro yang juga pembicara dalam acara tersebut menambahkan, dalam penanganan sampah harus dilakukan kolaborasi dari berbagai aspek.

“Kesadaran pentingnya pengelolaan sampah perlu ditanamkan di tiap individu, dan diperlukaan kolaborasi penanganan di berbagai aspek, seperti dukungan kelompok masyrakat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan sebagainya,” ujar Sri.

Baca juga: Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Pembicara ketiga, Direktur Layanan Industri PT Sucofindo Budi Utomo mengatakan, pihaknya siap mendukung setiap aksi mitigasi lingkungan untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia.

“Kami dalam mendukung kebijakan barang dan jasa ramah lingkungan, Sucofindo memiliki layanan verifikasi ecolabel dan telah ditunjuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melayani pelaku usaha yang ingin melakukan swadeklarasi ekolabel atas produk yang diproduksi,” kata Budi.

Selain itu, untuk mendukung pelaku usaha merealisasikan aksi mitigasi lingkungan, Sucofindo dapat melayani validasi dan verifikasi untuk skema Gas Rumah Kaca, dan Nilai Ekonomi Karbon, serta layanan lainnya dalam mendukung pemenuhan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Serta layanan ESG.

“Penerapan ESG ini penting karena ESG merupakan kerangka yang digunakan oleh stakeholder untuk menilai bagaimana perusahaan mengelola risiko dan peluang terkait isu keberlanjutan,” tutup Budi.

Baca juga: Sampah Plastik Cemari Bali, Produsen Diminta Kurangi Kemasan Mini

Direktur Utama PT Sucofindo Jobi Triananda menambahkan, kegiatan webinar ini merupakan rangkaian menuju perhelatan Environmental, Social, and Innovation Awards (ENSIA) yang sejalan dengan dukungan terhadap program Proper oleh KLHK.

Kami berharap melalui kegiatan ini sebagai inspirasi bersama untuk mencipta inovasi dan solusi pengelolaan lingkungan dan sosial,” kata Jobi.

Baca juga: Bersama Mencari Solusi Masalah Sampah Plastik di Indonesia

Upaya pemerintah kurangi sampah plastik

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) optimistis target menurunkan 70 persen sampah plastik di laut Indonesia pada 2025 akan tercapai. Untuk mencapai target tersebut dilakukan berbagai upaya, salah satunya melalui penyelenggaraan ASEAN Conference for Combatting Plastic Pollution (ACCPP).

"Kita masih optimis lah. Dengan kolaborasi semua pihak kita optimis," ujar Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Rofi Alhanif di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (16/10/2023).

Ia mengungkapkan, kebocoran sampah di laut Indonesia mencapai 615.675 ton pada 2018. Namun pada akhir 2022, Indonesia berhasil menekan kebocoran sampah di laut mencapai 217.702 ton atau sebesar 36 persen.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau