Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tuan Rumah Olimpiade Tak Lagi Menguntungkan, Ini Alasan Ekonom

Kompas.com - 30/07/2024, 06:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjadi tuan rumah ajang Olimpiade ternyata tidak mendatangkan keuntungan secara finansial.

Negara yang menjadi penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade memang memiliki kebanggaan tersendiri. Namun secara finansial, hal tesebut tidak masuk akal secara finansial.

Acara olahraga empat tahunan tersebut memang dikenal akan menelan biaya yang mahal.

Dalam beberapa dekade terakhir saja, perhelatan Olimpiade diwarnai dengan pembengkakan anggaran, utang jangka panjang, pemborosan infrastruktur, penggusuran dan gentrifikasi, pertikaian politik, serta kerusakan lingkungan.

Baca juga: Pesta Pernikahan Anak Miliarder Mukesh Ambani Disebut Bisa Dongrak Ekonomi India

Untuk itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) berharap untuk memperbaiki keadaan, dimulai dengan Olimpiade Paris kali ini.

Profesor ekonomi College of the Holy Cross Victor Matheson mengatakan, Olimpiade kali ini bertujuan untuk mengambil pendekatan yang lebih hemat dan lebih ramah lingkungan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ini akan menjadi Olimpiade pertama, sejak Sydney, yang biaya totalnya mencapai di bawah 10 miliar dollar AS. Itu karena IOC kehabisan kota yang bersedia menjadi tuan rumah acara ini," kata dia, dikutip dari CNN, Senin (29/7/2024).

Baca juga: Gandeng Visa, Bank Mandiri Bakal Beri Hadiah Paket Nonton Olimpiade Paris 2024

 


Sebelumnya, menjadi tuan rumah atas acara Olimpiade dianggap sebagai bencana keuangan. Sementara itu, nyaris tidak ada harapan untuk menghasilkan uang kembali jalam jangka panjang.

Adapun, studi Universitas Oxford melaporkan, lima dari enam Olimpiade terakhir mengalami kelebihan biaya.

"Semua Olimpiade, tanpa kecuali, mengalami pembengkakan biaya. Tidak ada proyek besar lain yang mengalami hal ini, bahkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir atau penyimpanan limbah nuklir," ujar peneliti dalam laporan tersebut.

Jumlah tersebut masih merupakan perkiraan konservatif. Penghitungan tersebut tidak memasukkan biaya modal seperti perbaikan jalan raya, rel kereta api, bandara, hotel, infrastruktur, dan biaya yang tidak terkait langsung dengan operasi pertandingan.

Olimpiade memang terbukti mengalami pembengkakan biaya setiap penyelenggaraannya.

Baca juga: Bambang Trihatmodjo Minta Sri Mulyani Setop Tagih Utang SEA Games 1997

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau