JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa perdagangan aset kripto Upbit Indonesia mengumumkan program khusus berupa penghapusan biaya perdagangan di pasar USDT.
Mulai dari 19 Agustus 2024, pengguna dapat menikmati biaya perdagangan maker yang diturunkan dari 0,46 persen menjadi 0,00 persen di seluruh perdagangan yang menggunakan USDT (Tether).
Sedangkan biaya perdagangan taker diturunkan dari 0,46 persen menjadi 0,25 persen.
Baca juga: Bursa Kripto CFX Perketat Keamanan Ekosistem Aset Kripto RI
Penawaran program ini diharapkan dapat memberikan keleluasaan bagi para pedagang dalam memaksimalkan strategi perdagangan mereka, sekaligus mengurangi biaya yang harus dikeluarkan saat melakukan transaksi di pasar kripto.
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan, pihaknya selalu berupaya untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna setia kami.
"Dengan menghapus biaya perdagangan di pasar USDT selama periode promosi ini, kami berharap dapat mendukung para pengguna dalam meningkatkan pengalaman mereka dalam bertransaksi, sekaligus memperkuat posisi Upbit Indonesia sebagai platform yang ramah pengguna,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (20/9/2024).
Ia menambahkan, penghapusan biaya perdagangan ini adalah salah satu dari banyak langkah yang diambil perusahaan untuk memastikan, pengguna memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke berbagai produk dan layanan di pasar kripto.
Baca juga: CFX Luncurkan Produk Derivatif Aset Kripto, Apa Itu?
Di sisi lain, pasar aset kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat.
Nilai transaksi aset kripto pada Juli 2024 mencapai Rp 42,34 triliun, naik 3,69 persen dari bulan sebelumnya. Adapun, aset kripto yang paling mendominasi transaksi di Indonesia adalah USDT, Bitcoin, SOL, dan PEPE.