Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas: Indonesia Butuh Waktu 5 hingga 7 Tahun Lagi untuk Berdaulat Pangan

Kompas.com - 10/12/2024, 18:23 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memprediksi, Indonesia akan mencapai kedaulatan pangan dalam lima hingga tujuh tahun lagi.

Prediksi itu disampaikan Zulhas saat didapuk sebagai keynote speakter atau pembicara kunci dalam “IMFBF 2024: Blue Food Competent Authority Dialogue” di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

“Tadi saya mengatakan, untuk berdaulat secara permanen, memang memerlukan waktu yang lebih panjang. Mungkin lima tahun sampai tujuh tahun,” kata Zulhas.

Baca juga: Dukung Kedaulatan Pangan, BGR Logistik Indonesia Perkuat Sinergi

Ilustrasi pertanian, petani.PIXABAY/HARTONO SUBAGIO Ilustrasi pertanian, petani.

Adapun konsep kedaulatan pangan secara resmi telah menjadi tujuan dan pendekatan pembangunan pertanian di Indonesia sejak ditetapkannya Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Pasal 2 menyebutkan, prinsip dan asas penyelenggaraan pangan di Indonesia yaitu berdasarkan kedaulatan, kemandirian, ketahanan, keamanan, manfaat, pemerataan, berkelanjutan, dan keadilan.

Mengutip laman DPR RI, tujuan kedaulatan pangan adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap sumber-sumber pangan dari luar.

Dalam UU Nomor 18 Tahun 2012, konsep kedaulatan pangan selalu muncul bersama dengan kemandirian pangan dan ketahanan pangan.

Baca juga: Food Estate dan Contract Farming Jauh dari Kedaulatan Pangan

Pada kesempatan itu, Zulhas juga mengatakan bahwa Indonesia menargetkan swasembada pangan dalam dua tahun lagi.

“Tidak ada tawar menawar, Presiden (Prabowo Subianto) sudah memerintahkan swasembada pangan selambat-lambatnya tahun 2027,” tutur Zulhas.

Halaman:


Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau