JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dollar AS pada Senin (23/12/2024) pagi hari. Data teranyar inflasi Amerika Serikat (AS) memicu pelemahan indeks dollar AS.
Mengacu data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.162 per dollar AS pada pukul 10.56 WIB. Rupiah menguat sekitar 60 poin atau 0,37 persen dari posisi penutupan sebelumnya.
Penguatan rupiah selaras dengan pelemahan indeks dollar AS. Berdasarkan data Investing, greenback bergerak cenderung melemah di kisaran 107,4 pada pagi hari ini.
Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS, Menperin Ungkap Dampak Berat ke Industri
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan indeks dollar AS terjadi seiring dengan rendahnya inflasi Negeri Paman Sam yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE).
Tercatat core PCE price AS sebesar 0,1 persen secara bulanan pada November 2024, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,3 persen.
"Reaksi dollar AS terhadap hasil data inflasi AS ini bisa berdampak pada penguatan rupiah hari ini," kata Ariston, dalam keterangannya, Senin.
Penguatan terhadap dollar AS pun dicatatkan oleh mata uang Asia lain. Mulai dari, dollar Singapura (0,11 persen), dollar Taiwan (0,02 persen), peso Filipina (0,34 persen), hingga ringgit Malaysia (0,49 persen).
Baca juga: Ini Upaya Pemerintah Dongkrak Nilai Tukar Rupiah
Meskipun demikian, Ariston menilai, rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 bakal menjadi sentimen negatif bagi pergerakan kurs rupiah pada hari ini.
Sebab, kenaikan tarif yang bakal berdampak terhadap seluruh barang dan jasa yang sebelumnya dikenakan PPN 11 persen itu diyakini bakal berdampak terhadap pelemahan daya beli masyarakat. Pada akhirnya, kenaikan PPN menjadi pukulan bagi ekonomi nasional.
"Komentar negatif terhadap kebijakan kenaikan PPN yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah hari ini," ucap Ariston.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini