Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Mulai Kembali ke Level Rp 16.100

Kompas.com - 23/12/2024, 11:18 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dollar AS pada Senin (23/12/2024) pagi hari. Data teranyar inflasi Amerika Serikat (AS) memicu pelemahan indeks dollar AS.

Mengacu data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.162 per dollar AS pada pukul 10.56 WIB. Rupiah menguat sekitar 60 poin atau 0,37 persen dari posisi penutupan sebelumnya.

Penguatan rupiah selaras dengan pelemahan indeks dollar AS. Berdasarkan data Investing, greenback bergerak cenderung melemah di kisaran 107,4 pada pagi hari ini.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS, Menperin Ungkap Dampak Berat ke Industri

Ilustrasi rupiah, uang rupiah.PIXABAY/MOHAMAD TRILAKSONO Ilustrasi rupiah, uang rupiah.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan indeks dollar AS terjadi seiring dengan rendahnya inflasi Negeri Paman Sam yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE).

Tercatat core PCE price AS sebesar 0,1 persen secara bulanan pada November 2024, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,3 persen.

"Reaksi dollar AS terhadap hasil data inflasi AS ini bisa berdampak pada penguatan rupiah hari ini," kata Ariston, dalam keterangannya, Senin.

Penguatan terhadap dollar AS pun dicatatkan oleh mata uang Asia lain. Mulai dari, dollar Singapura (0,11 persen), dollar Taiwan (0,02 persen), peso Filipina (0,34 persen), hingga ringgit Malaysia (0,49 persen).

Baca juga: Ini Upaya Pemerintah Dongkrak Nilai Tukar Rupiah

Meskipun demikian, Ariston menilai, rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 bakal menjadi sentimen negatif bagi pergerakan kurs rupiah pada hari ini.

Sebab, kenaikan tarif yang bakal berdampak terhadap seluruh barang dan jasa yang sebelumnya dikenakan PPN 11 persen itu diyakini bakal berdampak terhadap pelemahan daya beli masyarakat. Pada akhirnya, kenaikan PPN menjadi pukulan bagi ekonomi nasional.

"Komentar negatif terhadap kebijakan kenaikan PPN yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah hari ini," ucap Ariston.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau